Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Sunday 14 July 2013

Khutbah Idul Fitri (Contoh)

ISTIQOMAH SETELAH RAMADHAN

Oleh : Haryanto

Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Allah yang maha pengasih yang tidak pernah pilih kasih, Allah yang maha penyayang yang sayangnya tiada terbilang. Alah yang maha esa, maha kuasa dan maha perkasa.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah dan terlimpah kepada manusia besar yang dibesarkan oleh Allah yang maha besar, manusia mulia yang dimuliakan oleh Allah yang maha mulia, manusia pilihan yang dipilih oleh Allah yang maha pengasih. Beliau tiada lain adalah nabi besar Muhammad SAW.

Semoga sholawat dan salam selalu tercurah dan terlimpah untuk keluarga beliau, para sahabat, para tabiin, para ‘ulama dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam kesempatan ini ijinkan kami berwasiyat kepada jama’ah dan khususnya kepada al faqir yang dho’if ini, mari kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa.

"لِلْمُتَّقِينَ" الصَّائِرِينَ إلَى التَّقْوَى بِامْتِثَالِ الْأَوَامِر وَاجْتِنَاب النَّوَاهِي


Allahu Akbar 3x walillahil hamdu

Kalimat takbir, tahlil dan tahmid berkumandang indah di seluruh penjuru dunia. Di hari raya ini, kaum muslimin basah lisannya dengan dzikir mengagungkan, mengesakan dan memuji Allah SWT. Yang telah memberikan kemenangan, mengampuni segala dosa, menaikkan derajat ketakwaan dan menjanjikan syurga yang berlimpah dengan segala kenikmatan dan keindahan.

Setelah sebulan penuh menahan hawa nafsu. Menahan lapar dan dahaga. Serta memenuhi segala syarat, rukun, kewajiban hingga sunnah dalam menjalankan ibadah puasa. Kita berdo’a semoga kita semuanya benar-benar kembali suci dan bersih seperti bayi yang baru lahir dari perut ibunya. Ka yaumin waladatmu ummuhu. Amin Yaa Rabbal ‘alamiin.

Allahu Akbar 3x walillahil hamdu

Namun pada bulan syawal ini yang berarti bulan peningkatan, kita dituntut untuk mempu mempertahankan seluruh prestasi dan latihan kita di bulan ramadhan untuk menjadi bekal bagi kita pada bulan-bulan berikutnya.

Karena itu hanya ada satu kata yang pantas kita ucapkan yaitu ISTIQAMAH. Atau konsisten dengan seluruh aktivitas yang pernah kita lakukan di bulan yang penuh berkah tersebut.

Allahu Akbar 3x walillahil hamdu

Secara bahasa arab istiqomah berarti lurus, tetap, teguh atau tegak atau kokoh. Tidak condong ke kanan atau ke kiri. Tidak pula berbalik ke belakang. Namun tetap teguh maju ke depan menghadapi segala halangan, hambatan tantangan dan rintangan untuk menuju keridha’an Allah SWT.

Dalam Alqur’an kata istiqomah disampaikan Allah dalam bentuk fi’il amr atau kata kerja perintah. Misalnya ISTAQIM, yang bermakna teguhlah kamu. Yaitu perintah kepada orang kedua tunggal. Sebagaimana firman Allah berikut ini :

فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ آَمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

“Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)." Asy Syuura 42:15

Ayat ini ditujukan kepada Nabi SAW agar tetap teguh dalam perintah Allah SWT. Yang mengajak kepada keimanan dan ketakwaan. Hikmahnya di bulan syawal ini hendaknya kita tetap konsisten dalam keimanan kita. Sebagaimana keimanan kita di waktu bulan ramadhan. Yaitu dengan keimanan yang benar kepada Allah, kepada malaikat, kitab, nabi.dan rasul, hari kimat serta qadha dan qadarNya.

Untuk itu kita harus tetap konsisten, tegak dan teguh mempertahakan keimanan dari kekafiran, kemusyrikan dan kemunafikan. Menjauhkan diri dari perdukunan, paranormal, sihir, ramalan bintang, jimat, ajian, tahayul dan khurafat.

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”  Huud 112.

Menurut para ahli tafsir yang dimaksud adalah istiqmah dalam jiad. Atau dalam tauhid. Atau dalam jama’ah kaum muslimin. Atau tetap teguh menjalankan perintah Allah dan menyeru hanya kepadaNya. Berrarti juga istiqomah dalam kebenaran, kejujuran dan keadilan.

Ayat ini juga menyuruh kita untuk tidak melampaui batas. Karena itu di bulan syawal ini hindarkanlah sifat dan sikap boros. Hura-hura. Makan dan minum berlebih-lebihan. Apalagi dengan membakar petasan hingga juataan ini. Ini semua adalah pemborosan dan sikap yang berlebih-lebihan.

Sebab idul fitri itu bukanlah baju yang baru. Tapi idul fitri adalah tambahnya ketakwaan. Laisal ‘iid libasul jadiid. Walaakinnal ‘id taziidut taqaw.

                                                        
Allahu Akbar3x  walillahil hamdu

Istiqomah juga diperintahkan Allah dalam bentuk KUMAA. Atau kalian berdua. Dan juga dalam bentuk KUM. Yaitu perintah istiqomah yang ditujukan kepada kalian. Atau kepada kita semua. Seluruh kaum muslimin.

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ

Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, Al Fusshshilat 41:6

Pada ayat ini Allah menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah manusia seperti kita. Hikmahnya bahwa semua yang dikerjakanoleh Nabi pasti dapat kita lakukan. Karena nabi manusia dan kita juga manusia. Nabi sholat. Kita juga bisa sholat. Nabi menikah. Kita juga bisa menikah. Nabi puasa. Kita juga mampu berpuasa. Nabi pergi haji, insya Allah kita kita mampu naik haji.

Nabi mampu istiqoah. Maka kita tentu juga bisa teguh, kokoh dan tetap dalam jalan dan perintah Allah SWT di bulan syawal ini. Dan tentu saja pada bulan-bulan berikutnya.

Ayat ini juga menyruuh kita untuk ber-istigh-far mohon ampun kepada Allah. Karena itu pada hari idul fitri ini perbanyaklah kembali permohonan ampun kita kepada Allah. Kalau nabi yang dijamin masuk syurga saja ber-istighfar minimal 70 atau 100 kali, palagi kita yang banyak salah dan dosa. Tentu lebih butuh untuk mohon ampun kepadaNya.

Allahu Akbar3x  walillahil hamdu

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ



Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Al Ahqaaf 46:13


Menurut para ahli tafsir yang dimaksud istiqomah disini adalah tetap teguh dalam tauhid dan beramal shalih. Sedangkan yang dimaksud tidak ada ketakutan maknanya adalah ketakutan di dunia. Artinya di dunia bahagi. Dan mereka tidak bersedih hati maksudnya adalah di akherat nanti.

Dengan demikian ayat ini senada dengan do’a kita sehari-hari. Yaitu do;a sapu jagat agar kita diberikan Allah kebahagiaan dunia dan akherat. Serta dijauhkan dari api neraka.

Kunci yaitu tauhid kita bersih. Tidak ternoda oleh kemusyrikan, kekufuran dan kemunafikan. Serta amal shalih kita kontinyu. Karena Allah menyukai pekerjaan yang rutin dan terus menerus meskipun sedikit.

KHUTBAH KEDUA

Allahu Akbar 7x

Selanjutnya di hari yang bahagia ini, ijinkan saya beserta keluarga mengucapkan “TAQABALALLAHU MINNAA WA MINKUM” (semoga Allah menerima semua ibadah ramadhan dari kami dan kalian) “WA TAQABBAL YAA KARIIM” (kabulkanlah Wahai Yang Maha pemurah). MINAL AA’IDIN WAL FAAIZIN. Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali dan memperoleh kemenangan. Mohn maaf atas egala kesalahan dan kekurangan baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Baik yang nampak maupun yang tersembunyi.

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

Barakallahu lii wa lakum fil qur’anil azhiim. Wanafa’anii wa iyyakum minal aayati wa dzikiril hakiim. Wataqaballa minnii wa minkum. Tilawatahu inahu huwal ghafurur rahim. Aquulu qauli hadza wastaghfirallahal ‘adzhiima lii wa lakum wa li syaairil muslmiina wal muslimaat wal mukminiina wal mukminaat. Fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiim.

Alhamdulillah ….Alhamdulillahilladzii……..

Untuk menutup khutbah ini mari kita panjatkan do’a kepada Allah SWT. Semoga kita selalu hidup dalam indahnya iman, islam, sehat dan ukhuwwah. Semoga Allah akan memberikan jalan keluar terhadap segala permasalahan kita, memberikan rizki dari tempat yang tidak terduga, rizki yang halal, baik, berkah, luas dan melimpah. Semoga Allah memenuhi segala hajat dan kebutuhan kita. Mengampuni dosa-dosa dan kesalahan kita, kedua orang tua kita, keluarga kita dan saudara-saudara kita, kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.


Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu


                    
                                                                                                                                               



                                                                                                                 

                                        

No comments: