Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Tuesday 11 June 2019

RAMADHAN, TAQWA DAN KEADILAN




السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته



RAMADHAN, TAQWA DAN KEADILAN



Oleh : Haryanto, SH





الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.

وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.

{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } { يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا }

أما بعد:


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah سبحانه و تعالى, Allah yang maha pengasih yang tidak pernah pilih kasih, Allah yang maha penyayang yang sayangnya tiada terbilang. Alah yang maha esa, maha kuasa, maha kaya dan maha perkasa.



Sholawat dan salam semoga selalu tercurah dan terlimpah kepada manusia besar yang dibesarkan oleh Allah yang maha besar, manusia mulia yang dimuliakan oleh Allah yang maha mulia, manusia pilihan yang dipilih oleh Allah yang maha pengasih. Beliau tiada lain adalah nabi besar Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.



Semoga sholawat dan salam selalu tercurah dan terlimpah untuk keluarga beliau, para sahabat, para tabiin, para ‘ulama dan pengikutnya hingga akhir zaman.



Dalam kesempatan ini ijinkan kami berwasiyat kepada jama’ah dan khususnya kepada al faqir yang dho’if ini, mari kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah سبحانه و تعالى dengan sebenar-benar taqwa. Yaitu dengan menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.



اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ



Bulan yang indah, bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan Allah baru saja berlalu. Banyak diantara kita yang mengalami kemajuan, peningkatan dan prestasi yang luar biasa pada bulan ramadhan.



Ada yang malas sholat menjadi rajin sholat. Ada yang sholat di rumah menjadi rajin sholat ke masjid. Ada yang malas membaca Qur’an menjadi rajin membaca Alqur’an. Bahkan tidak sedikit yang mampu mengkhatamkannya sebulan sekali hingga dua bahkan lima kali.



Ada yang jarang bersedekah, berinfak dan berzakat menjadi rajin sedekah, berinfaq dan berzakat. Ada yang malas sholat malam menjadi rajin sholat tarawih. Tidak sedikit pula yang rajin sholat subuh, berdo’a dan berdzikir memohon karunia dan ampunan kepada Allah سبحانه و تعالى.



Kita berharap semua ibadah tersebut diterima oleh Allah سبحانه و تعالى. Amiin Yaa Rabbal ‘aalamiin. Sehingga kita memasuki bulan syawal dalam kondisi suci bersih tidak berdosa, Sebagaimana janji rasulullah dalam haditsnya :



Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802)




‘Barang siapa yang puasa di bulan ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan maka Allah mengampuni segala dosanya yag telah berlalu’





Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا، غفر له ما تقدم من ذنبه





“Barang siapa yang shalat malam pada malam Lailatul Qadar karena iman dan ihtisab (mendekatkan diri kepada Allah), maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari No. 35, 38, 1802)




Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Barang siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari No. 37 1904, 1905)


Sehingga kita menjadi pribadi-pribadi yang baru. Pribadi yang suci bersih tanpa noda bagaikan bayi yang baru lahir dari perut ibunya. Ka yaumin waladatmu ummuhu.



اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ



Tujuan ibadah puasa adalah untuk mencapai derajat takwa. Dengan salah satu cirinya adalah keadilan. Orang yang bertakwa adalah orang yang adil. Adil dalam ucapan. Adil dalam perbuatan. Adil dalam memutuskan. Adil dalam menegakkan hukum. Adil terhadap siapapun juga. Tanpa pandang bulu. Tanpa diskriminasi.



Keadilan merupakan amanah Pancasila. Yang dengan tegas dicantumkan oleh pendiri bangsa dalam sila kedua dan sila kelima. Yang berbunyi:



Kemanusiaan yang adil dan beradab

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.



Maknanya bahwa pendiri bangsa menginginkan kita menjadi bangsa dan negara yang adil. Mengamanahkan kepada bangsa ini untuk berlaku adil. Mempercayakan kepada kita semua untuk membuat aturan yang seadil-adilnya. Keadilan harus dirasakan oleh semua komponen bangsa. Tidak boleh ada perlakuan khusus terhadap kelompok tertentu dan golongan tertentu. Semuanya harus diberlakukan secara adil. Baik dalam masalah sosial, politik, hukum, ekonomi hingga seni dan budaya.



Karena adil lebih dekata kepada ketakwaan.



Surat Al-Ma'idah Ayat 8

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.





Ayat tersebut menegaskan kepada kita semua untuk berlaku adil. Meski kita benci kepada sebuah kelompok atau kaum, kita tetap harus berlaku adil. Meski si Abu adalah anak buah kita, kesayangan kita, pendukung kita, kalau dia salah maka harus diproses secara adil. Meski si Upin rekan kita, tim sukses kita, kalau ia berdusta, berbohong dan menipu juga harus diproses seadil-adilnya.



لو أنَّ فاطمةَ بنتَ محمدٍ سرقت لقطعتُ يدَها )



Nabi bersabda, “Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri niscaya aku memotong tangannya.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Read more https://aslibumiayu.net/9276-seandainya-fatimah-putri-rasulullah-mencuri-rasulullah-sendiri-yang-akan-memotong-tangannya-bukan-membelanya-walaupun-fatimah-adalah-putri-yang-sangat-dicintainya.html



يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامينَ بِالْقِسْطِ شُهَداءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوالِدَيْنِ وَ الْأَقْرَبينَ


“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi Karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu…” (Q.S. an-Nisa : 135)

Seorang Muslim juga yakin bahwa penerapan hukum Allah akan membawa kepada kebaikan bagi individu, masyarakat dan negara. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

حَدٌّ يُعْمَلُ به في الأرضِ خيرٌ لأهلِ الأرضِ مِن أن يُمْطَروا أربعين صباحًا

Suatu hukum yang ditegakkan di bumi lebih baik baginya daripada diberi hujan selama empat puluh hariR. Nasai: 4904, Ibnu Majah: 2538.

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/26767-pilih-kasih-dalam-penegakan-hukum-faktor-hancurnya-sebuah-negara.html






اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ



Dalam Alqur’an kata ash shidqu yang bermakna benar atau jujur beserta pecahannya disebut sebanyak lebih kurang 140  kali. Baik dalam bentuk fi’il maadhi, fi’il mudhari’, mashdar, faa’il dan seterusnya. Ini menunjukkan betapa Allah sangat menekankan kepada hambanya untuk menjadi orang yang shidiq. Orang yang jujur. Orang yang berintegritas. Orang yang menyampaikan sesuai fakta apa adanya. Tidak ditambah dan tidak dikurangi. Diantaranya adalah ayat-ayat berikut ini:



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur (benar)!” (QS At-Taubah: 119)



Pada ayat tersebut ada dua perintah yaitu perintah untuk bertakwa dan perintah untuk bersama-sama orang jujur. Hukum asal perintah adalah wajib, sehingga dengan demikian sifat dan sikap jujur menjadi salah satu ciri dan kewajiban orang-orang yang beriman.



وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ  وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan barangsiapa yang mentaati Allâh dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang Allâh berikan kenikmatan kepada mereka dari kalangan nabi-nabi, para shiddiiqiin (orang-orang yang sangat jujur), orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. [An-Nisâ’/4:69]

Pada ayat ini Alah menjanjikan bahwa orang-orang yang jujur itu memiliki kedudukan yang tinggi, yaitu bersama para nabi, orang-orang yang syahid dan orang-orang yang sholih.



Ayat tersebut juga menyuruh kepada kita untuk bergaul dan berteman dengan orang-orang yang jujur. Sehingga mafhum mukholafahnya atau kebalikannya adalah untuk menjauhi para pendusta, para penipu dan pembohong.



 
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Adapun dalam haditsnya, nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:



عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Kalian wajib berlaku jujur. Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebajikan (ketakwaan) dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan kepada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan selalu berusaha untuk jujur maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang shiddiiq (yang sangat jujur). Kalian harus menjauhi kedustaan. Sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan kepada perbuatan dosa dan sesungguhnya dosa itu akan mengantarkan kepada neraka. Jika seseorang senantiasa berdusta dan selalu berusaha untuk berdusta, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang kadzdzaab (suka berdusta).” ( HR Al-Bukhari no. 6094 dan Muslim no. 2607/6637).

Buah kejujuran adalah kebaikan. Buah kebaikan adalah syurga. Karena kebaikan pasti akan memberikan kemashlahatan. Ketenangan, keharmonisan dan kedamaian.



Sementara buah kedustaan adalah dosa. Buah dosa adalah neraka. Dusta, bohong dan menipu akan membawa kepada kerusakan. Kegaduhan. Permusuhan. Hingga kehancuran.

Pada hadits lainnya beliau bersabda:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ.

Tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu: jika dia berbicara dia dusta, jika dia berjanji maka dia mengingkarinya dan jika dia dipercaya maka dia berkhianat.” (HR Al-Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59/211).

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang jujur. Menjadi sahabatnya para nabi dan rasul. Menjadi sahabatnya Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan sahabat mulia رضي الله عنه lainnya. Menjadi sahabatnya para imam, para mujahidin, para wali Allah dan orang-orang yang sholih.

Menjadi pribadi yang jujur imannya. Jujur aqidahnya. Jujur ibadahnya. Jujur akhlaknya. Jujur sifat dan perilakunya. Jujur dalam beragama. Jujur dalam bekerja. Jujur dalam berniaga. Jujur dalam menghitung. Jujur dalam menjumlah. Jujur dalam merekap.

Dan semoga Allah menjauhkan kita dari iblis, syetan, dajjal, para pendusta, para penipu, para pembohong, para munafik, fir’aun, haman, bal’am,  abu jahal, abu lahab dan kawan-kawannya.

Hanya kepadaNyalah kami mohon perlindungan dan pertolongan. Karena hanya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan penolong.

 حسبن الله ونعم المولى ونعم النصير

                                                       


اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ




Selanjutnya di hari yang bahagia ini, ijinkan saya beserta keluarga mengucapkan “TAQABALALLAHU MINNAA WA MINKUM KULLU ‘AAMIN WA ANTUM BI KHAIRIN” (semoga Allah menerima semua ibadah ramadhan dari kami dan kalian dan semoga sepanjang tahun kalian dalam kebaikan) “WA TAQABBAL YAA KARIIM” (kabulkanlah Wahai Yang Maha pemurah). MINAL AA’IDIN WAL FAAIZIN. Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali dan memperoleh kemenangan. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Baik yang nampak maupun yang tersembunyi.



وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)







Barakallaahu lii wa lakum fil qur’aanil azhiim. Wanafa’anii wa iyyakum bimaa fiihi minal aayati wa dzikril hakim. Wataqaballa minnii wa minkum. Tilaawatahuu innahu huwas sami’ul ‘aliim. Aquulu qauli haadza fastaghfirullahal azhiima lii wa lakum wa lii sya’iril muslimiina wal muslimaat wal mu’miniina wal mu’minaat, fastaghfiruhu innahu huwal ghafuurur rahiim.



Khutbah Kedua



Alhamdulillah …..dst



Dalam khutbah kedua ini marilah kita berdo’a kepada Allah سبحانه و تعالى. Semoga seluruh hajat kita dikabulkan oleh Allah سبحانه و تعالى. Yang sakit menjadi sehat. Yang kekurangan menjadi berkecukupan. Yang salah dan berdosa diampuni. Yang kesulitan diberikan kelapangan. Yang jujur dimenangkan. Yang dusta dikalahkan. Yang jujur diberikan istiqomah. Yang pembohong diberikan hidayah untuk bertaubat kepadaNya.



Semoga Allah menerima seluruh amal kita di bulan Ramadhan. Sholat kita. Puasa kita. Tarawih kita. Dzikir kita. I’tikaf kita. Zakat, sedekah dan infak kita. Tilawah kita. Serta seluruh amal ibadah kita.



Ya Allah ampuni pula kedua orang tua kami. Ibunda kami. Ayahanda kami. Terimalah segala amalnya. Hapus segala kesalahan dan dosanya. Jauhkanlah keduanya dari adzab kubur dan api neraka. Dan masukkanlah mereka ke dalam syurgaMu.



إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَعَلى آلِ مُحَمَّد، كَمَا صَلَّيتَ عَلَى

إبْرَاهيمَ إنَّكَ حَميدٌ مَجيدٌ، وَبَارك عَلَى مُحَمَّد وَعَلى آلِ مُحَمد، كَمَا بَارَكتَ عَلَى إبْرَاهيمَ إنكَ حَمِيد مَجِيدٌ

    اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ














والسلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

RAMADHAN MENGASAH KEPEKAAN SOSIAL DENGAN SHODAQOH DAN DO’A




السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته



RAMADHAN MENGASAH KEPEKAAN SOSIAL

DENGAN SHODAQOH DAN DO’A



Oleh : Haryanto, SH





الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.

وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.

{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } { يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا }

أما بعد:


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah سبحانه و تعالى, Allah yang maha pengasih yang tidak pernah pilih kasih, Allah yang maha penyayang yang sayangnya tiada terbilang. Alah yang maha esa, maha kuasa, maha kaya dan maha perkasa.



Sholawat dan salam semoga selalu tercurah dan terlimpah kepada manusia besar yang dibesarkan oleh Allah yang maha besar, manusia mulia yang dimuliakan oleh Allah yang maha mulia, manusia pilihan yang dipilih oleh Allah yang maha pengasih. Beliau tiada lain adalah nabi besar Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.



Semoga sholawat dan salam selalu tercurah dan terlimpah untuk keluarga beliau, para sahabat, para tabiin, para ‘ulama dan pengikutnya hingga akhir zaman.



Dalam kesempatan ini ijinkan kami berwasiyat kepada jama’ah dan khususnya kepada al faqir yang dho’if ini, mari kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah سبحانه و تعالى dengan sebenar-benar taqwa. Yaitu dengan menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.