Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Monday 2 September 2013

Takut Kepada Allah

Dari Takut Kepada Makhluk Menjadi Takut KepadaNya
            Diantaranya yaitu mengobati takut dengan takut. Yaitu dari takut kepada makhluk menjadi takut kepada Allah. Dengan kata lain berani terhadap makhluk dan takut kepadaNya.
الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا
            ”(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah (para Rasul), mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.” (Al Ahzab 33:39).
            مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ
            ”(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat” (Qaaf 50:33).
            Yang dimaksud takut kepada Allah adalah orang-orang yang takut kepada Allah di dunia sebelum bertemu Allah dengan cara taat kepadaNya. Dan mengikuti apa-apa yang diperintahkanNya. [1]
            Dalam tafsir Thabari sebagaimana diriwayatkan oleh Anas Bin Malik bahwa Rasululah menceritakan tentang dialog antara neraka dan syurga. Neraka berkata, ”Masuklah ke neraka orang-orang yang berkuasa dan orang-orang yang sombong.” Berkata syurga, ”Masuk ke dalam syurga orang-orang yang fakir dan miskin.”
            Dan Allah SWT berfirman kepada surga, ”engkau adalah rahmatku yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.” Dan dia mewahyukan kepada neraka, ”engkau adalah adzabku yang ditimpakan kepada siapa saja yang Allah kehendaki.”[2]
            Karena takut terhadap Allah ternyata memberikan fadhilah yang besar diantaranya berupa ampunan dan pahala yang besar.
إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
            ”Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.” (Yaasiin 36:11).
إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
            إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
            ”Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” (Al Mulk 67:12).
            Dan tentu saja syurgaNya Allah.
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
            Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga”( Ar Rahman 55:46).
            Selanjutnya takut kepada hari akhir dan adzab pada hari itu. Karena takut terhadap hal ini adalah bagian dari takut terhadap Allah.
وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ
             ”dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.”(Al Ma’aarij 70:27).
            قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
            ”Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku."(Az Zumar 39:13).
            ”Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.”(Al Insaan 76:10).
            Kita juga tidak boleh takut kepada setan maupun wali-walinya seperti orang musyrik dan orang kafir.
إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
            ”Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”(Ali ’Imran 3:175).
            Bahkan kepada manusia sekalipun.
فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ
”....Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku....”(Al Maa’idah 5:44).
            Menurut Imam Thabari maknanya adalah perintah kepada ulama yahudi untuk tidak takut kepada manusia dalam menegakkan hukum Allah kepada hamba-hambaNya. Serta jangan takut dengan menyembunyikan ketentuan-ketentuan yang telah diturunkan Allah.[3]
            Allah juga melarang kita untuk takut dari kemiskinan dengan cara membunuh anak atau keturunan kita, sebab Allah sudah menjamin rizki mereka.
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
            ”Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. “ (Al Israa’ 17:31).
            Maksudnya yaitu takut akan kefakiran sebagaimana orang-orang jahiliyah yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin. Menurut Qatadah yaitu dengan cara membunuh anak perempuan. Sebab anak perempun dinilai tidak berguna. Tidak bisa perang dan tidak dapat mencari nafkah sehingga hanya menjadi beban hidup.[4]




[1] Tafsir Thabari 22:365
[2] Tafsir Thabari 22:364
[3] Tafsir Thabari 10:344
[4] Tafsir Thabari 17:438

No comments: