Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Monday 2 September 2013

Pengertian Gelisah


2.1.            Pengertian Gelisah
Menurut Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam Madarijus Saalikiin, hammi dan hazan sebagaimana tertera dalam do’a Rasul di atas memiliki perbedaan. Hammi adalah bentuk kesedihan atas sesuatu yang akan datang. Sedangkan hazan adalah perasaan sedih atas sesuatu yang sudah dialami. Dalam tafsir Jalalain ketakutan akan masa yang akan datang disebut khauf, sedangkan terhadap apa yang sudah terjadi disebut hazan.[1]
Hammi dalam bahasa Indonesia diartikan gelisah. Yang artinya adalah tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar dan cemas. Kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik dalam situasi tertentu yang lain dari biasanya.  Kegelisahan pada dasarnya merupakan ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan.

2.2.            Ciri-Ciri Gelisah

Untuk mengetahui seseorang sedang gelisah atau tidak dapat dilakukan dengan melihat pembicaraan, tingkah laku maupun perasaannya. Berdasarkan pembicaraannya maka dia akan banyak berbicara tentang hal-hal yang menakutkan pada masa yang akan datang. Dia nampak pesimis akan kehidupan hari esok. Atau karena adanya ancaman terhadap diri, keluarganya, karir dan kehidupannya.
Berdasarkan tingkah laku biasanya ditunjukkan dengan berjalan tak tentu tujuan, mondar-mandir, menundukkan badan, mengepal-kepalkan tangannya, murung, lemas, tiduran hingga wajahnya sayu.
Adapun dari perasaannya dapat dilihat melalui tes psikologi oleh psikolog. Berdasarkan tes tersebut maka akan dapat ditentukan seberapa besar tingkat stres yang bersangkutan sehingga dapat ditentukan tingkat keparahan kegelisahannya.

2.3.            Dampak Gelisah
Gelisah memiliki dampak mulai dari yang ringan hingga yang berat. Mulai tidak bergairah, lesu, letih, lemah, pesimis, sakit kepala, saraf, sakit pencernaan, maag, penyakit dalam lainnya hingga bunuh diri.
Gelisah pada mulanya menyerang pikiran berupa ketakutan terhadap masa depan. Bila dibiarkan maka kegelisahan ini akan menyelimuti otak dan pikiran setiap saat. Akibatnya makan, tidur dan istirahat menjadi tidak nyaman. Bila dibiarkan maka lama-kelamaan akan menyerang perut karena tidak enak makan. Dari perut inilah maka akan lahir berbagai macam penyakit yang berbahaya. Semisal maag, tipus, darah tinggi, stroke hingga hilangnya keseimbangan tubuh.
Di dunia entertainment banyak kita temui orang yang hidup dalam kegelisahan. Banyaknya artis yang terjangkit narkoba, para penyanyi pop yang kecanduan alkohol hingga mereka yang bunuh diri dan menembakkan pistol ke kepalanya.

2.4.            Mengobati Gelisah
Dalam mengobati gelisah banyak cara dilakukan oleh manusia. Mulai dari cara yang baik hingga yang berbahaya. Mulai dari relaksasi, olah raga, rekreasi, menonton tv, bioskop, film, minum obat penenang, mengkonsumsi narkoba bahkan hingga mengakhiri hidupnya. Lalu bagaimanakah Al Islam memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menghadapi kegelisahan hidup ini?

2.4.1.       Naqli (Alqur’an dan Sunnah)

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
            Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (Al Fushshilat 41:3).
            Imam Thabari menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Tuhan kami ialah Allah bermakna Allah yang tunggal tiada sekutu bagiNya dan tiada tuhan maupun tandingan-tandingan bagiNya. ”Kemudian istiqomah: maksudnya mentauhidkan Allah dan tidak mengotorinya dengan kemusyrikan maupun selainnya dengan cara mentaatiNya, mengamalkan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
            Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan, namun intinya adalah tidak menyekutukan Allah atau menjauhi dosa terhadapNya. Tunduk patuh kepadaNya. Atau meninggal di atas kalimat tauhid. Atau isitiqomah di atas kalimat syahadat Laa Ilaaha Illallaah. Turunnya malaikat artinya datangnya malaikat pada saat kematian.
            Janganlah takut maksudnya adalah terhadap apa-apa yang akan datang, menurut imam Ibnu Katsir adalah urusan-urusan akherat . Adapun janganlah bersedih adalah terhadap apa-apa yang ada di belakang, menurut ibnu Katsir adalah urusan-urusan dunia.
            Sedangkan ulama lainnya menyatakan Janganlah takut terhadap apa-apa yang didepannya (setelah kematian). Dan janganlah sedih terhadap apa-apa yang sudah terjadi.[2]
            Berdasarkan pendapat tafsir Thabari, tafsir Jalalain, maka dapat disimpulkan bahwau khauf adalah hammi yaitu gelisah atau sedih terhadap masa depan. Penulis tidak hanya membatasai dalam urusan akherat tapi juga masa depan kita mulai dari hari ini hingga hari kiamat kelak. Sedangkan hazan adalah sedih terhadap hal-hal yang telah berlalu.
            Oleh karena itu untuk mencari obat atas kegelisahan (hammi) maka kita perlu menelusuri ayat-ayat Alqur’an yang terkait dengan kata-kata khauf dan padanannya.  
             Berdasarkan penelusuran tersebut maka ada beberapa terapi yang diajarkan Allah melalui Alqur’an dalam menghadapi hammi ini.



[1]Lihat  Tafsir Jalalain atas surat Al Fushshilat 30
[2] Tafsir Thabari 21: 464:467, lihat juga tafsir Ibu Katsir 7:175-177

No comments: