Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Sunday 23 June 2013

Tafsir Al Fatihah

Tafsir Surat Al Fatihah


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan.   Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.   Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka,  bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”



Secara bahasa Al Fatihah berarti pembukaan. Maksudnya karena surat ini adalah surat pembuka dalam Alqur’an.  Pembukaan biasanya merupakan bagian yang sangat penting dari kitab, buku maupun peraturan. Karena pembukaan biasanya berisi ringkasan dan peta isi sebuah buku atau peraturan. Contohnya salah satu kitab Al Mawardi, yang terkenal justru bukan judul kitabnya tapi pembukaannya yang diberi judul mukadimah.

Alfatihah disebut juga ummul Qur’an. Atau induknya Alqur’an. Semua pokok-pokok dan prinsip Alqur’an terkandung di dalam surat ini. Sebagaimana kita ketahui islam terdiri dari Aqidah, akhlak dan syariat. Dalam Alfatihah Aqidah bahkan syariah sudah terkandung dalam  ayat Basmillah, hamdalah dan Arrahman Arrahim dan malikiyaumiddin. Adapun syareat terkandung dalam ayat ihdinashshirathol mustaqiim sampai adhdhaoolliin.
Menurut Ibnu Katsir (ahli tafsir), dalam Alfatihah juga terkandung kesimpulan dari kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul lainnya. Sayyid Qutb rahimahullahu, salah seorang ahli tafsir dan mujadid abad ini berkata dalam fii dzilalil qur’an (di bawah naungan alqur’an) :
“Surat ini mengandung pola umum aqidah islam, pola umum konsepsi Islam, serta pola umum syiar dan pengarahan umat, yang menunjukan hikmah dipilihnya surat ini untuk dibaca berulang-ulang pada setiap rakaat sholat dan hikmah tidak sahnya sholat tanpa membaca-nya (alfatihah, penulis)”
Alfatihah juga disebut assab’ul matsani. Yang berarti tujuh ayat yang diulang-ulang. Karena setiap muslim yang sholeh dan lurus minimal membaca Alfatihah 17 kali sehari. Mulai dari subuh hingga shoat ‘isya’.
Alfatihah juga disebut surat yang terbesar. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad, Abu, An Nasai dan Ibnu Majah, Rasululah berkata kepada Abu Said bin Al Mu’alla RA, “Aku akan ajarkan kepadamu surat yang terbesar dalam Alqur’an sebelum kamu keluar dari masjid.” Surat apa itu ?.Yaitu surat Alfatihah.
Alfatihah juga memiliki  kelebihan yang lain, karena tidak ada satupun surat yang menyamainya dalam kitab-kitab samawi yang pernah diturunkan kepada ‘ulul azmi. “Allah tiada menurunkan dalam Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqan yang menyamainya, itulah yang bernama assab’ul matsani ( 7 ayat yang diulang-ulang)” (HR Tirmidzi).
Bahkan Alfatihah memiliki fadhilah sebagai sarana untuk mengobati orang yang sakit panas atau digigit binatang berbisa. Abu Said Al Khudri RA bercerita bahwa tatkala beliau dan rombongan bepergian dan berkemah ada budak wanita yang minta tolong untuk menyembuhkan penduduk yang terkena gigitan binatang berbisa.
Lalu salah seorang sahabat mendatangi dan mengobatinya dengan cara membacakan Alfatihah. Alhamdulillah sembuh. Sebagai rasa terima kasih sahabat dan rombongannya tersebut diberikan hadiah berupa 30 domba dan susu. (HR Bukhari, Muslim dan Abu daud).
Dalam HR muslim juga dinyatakan bahwa Alfatihah memiliki fadhilah untuk dikabulkanya semua permintaan kita. “Tidak engkau membaca satu huruf (dari surat al-fatihah, penulis) pasti diberi”
Imam Muslim juga meriwayatkan bahwa ketika seorang muslim membaca Alfatiah dalam surat maka Allah akan menjawabnya. Jika kita membaca hamdallah, maka Allah menjawab “hamba-Ku telah memujiku. ” Jika membaca Arrahman dst, Allah menjawab :”Hambaku bersyukur kepadaku” dan seterusnya.
Hikmahnya adalah bahwa ketika kita sholat, disitulah terjadi komunikasi antara hamba dan Allah. Luar biasa! Kita yang dhaif (lemah) dan jahil (bodoh) ini di-istemewakan oleh Allah, dijawab pujian dan permintaan kita. Meskipun kita bukan Nabi dan Rasul, tapi kita berdialog dengan Allah. Untuk itu perbanyaklah dialog tersebut dengan memperbanyak sholat sunnah. HYT
(Ringkasan Kajian Tafsir  Alqur’an oleh Ustadz Habibullah Qamarudin, LC tanggal 29 Nopember 2005, dengan beberapa tambahan dari penulis)















No comments: