Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Sunday 23 June 2013

Ilmu Alqur'an

Ilmu-Ilmu Alqur’an


“Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi.” (Al Baqarah 121)

 Untuk menuju umat yang jaya, menang dan beruntung harus dimulai dengan wawasan ilmiyah. Salah satu wawasan ilmiyah yang harus dimiliki oleh umat adalah wawasan tentang ilmu-ilmu Alqur’an. Agar umat tidak menjadi umat yang churafat. Yaitu menjadikan Alqur’an sebagai jimat/ajian dan sarana memperoleh ilmu kekebalan yang jelas-jelas merupakan penyelewangan terhadap Alqur’an.

Karena Alqur’an ilmu yang pertama dan utama yang harus dipahami oleh umat sebelum ilmu-ilmu lainnya. Alqur’an adalah hudal linnaas (petunjuk bagi manusia), bayyinat (penjelas), furqan (pembeda) antara yang haq dan bathil. Alqur’an juga rahmat, berkah, syifa’ (obat) bagi penyakit hati . Obat bagi umat yang lemah iman, lemah amal dan lemah wawasan.
Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus 57).
Alqur’an adalah kalam Allah. Ayat-ayatnya mutawatir. Yang pasti benar, karena diriwayatkan oleh sejumlah orang yang tidak mungkin salah atau dusta. Baik mutawatir dalam lafazhnya maupun maknanya. Ini berbeda dengan hadits, yang lebih banyak shahih dalam maknanya (bukan lafazh).

Ilmu Tajwid

            Ilmu tajwid adalah ilmu tata cara membaca Alqur’an agar benar dan sesuai dengan hukum-hukumnya maupun cara keluarnya huruf (makhrajil huruf). Umat Islam harus dapat membaca Alqur’an sesuai dengan tajwidnya. Sehingga ia dapat membaca Alqur’an dengan baik dan benar.
            Kita harus membaca dengan haqqa tilawatihi (tilawah yang benar). Baik dalam masalah tajwid maupun dalam memahami ayat-ayat Alqur’an.
            Membaca Alqur’an (dari Al Fatihah hingga An Naas) adalah aktifitas sunnah yang harus didahulukan sebelum aktifitas-aktifitas membaca lainnya. Baik membaca barjanji, rawi atau ratib. Atau sholawat-sholawat bikinan manusia. Betapa banyak kita dapati kaum muslimin melalaikan membaca Alqur’an dibandingkan membaca rawi atau ratib.

Ilmu Tafsir

            Ilmu tafsir adalah ilmu bagaimana kita dapat memahami ayat-ayat Alqur’an dengan baik dan benar. Karena itu aktifitas ilmiyah selanjutnya adalah membaca dan memahami tafsir Alqur’an.
            Kesalahan dalam memahami Alqur’an dapat menyesatkan umat manusia. Contohnya Ahmadiyah yang memahami khatam sebagai cincin. Padahal yang benar adalah penutup.
            Atau JIL (Jaringan Islam Liberal) yang memahami Alqur’an hanya berdasarkan bahasanya saja. Ini juga akan menyeret umat kepada kesesatan yang fatal. Contohnya kalau sholat yang artinya do’a kita pahami secara bahasa maka kita tidak perlu sholat lima waktu. Cukup berdo’a saja. Padahal yang benar adalah aktifitas ibadah yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam.
            Tafsir Alqur’an ada bermacam-macam. Ada tafsir bil ma’tsur yaitu berdasarkan ayat-ayat lainnya, hadits dan atsar (peninggalan sahabat/tabiin) . Ada juga tafsir bir ra’yi yaitu berdasakan akal dan penemuan-penemuan ilmiyah. Namun ada juga yang gabungan antara tafsir bil ma’tsur dan ra’yi.
            Tafsir-tafsir Qur’an sudah banyak kita temui di sekeliling kita. Diantaranya Tafsir Ibnu Katsir, tafsir Jalalain, tafsir Al Qurthubi, tafsir Fii Dzilalil Qur’an (Sayyid Qutb), tafsir Al Maraghi, tafsir HAMKA, tafsir Al Mishbah (Qurays Shihab) dan tafsir Al Asas (Said Hawwa).

Asbabun Nuzul

            Asbabun nuzul adalah ilmu untuk mengetahui sebab-sebab turunnya Alqur’an. Asbabun Nuzul yang paling populer adalah karangan Imam As Suyuthi. Dengan ilmu ini maka kita dapat mengetahui dalam sistuasi dan kondisi apa ayat-ayat tersebut turun.
            Contohnya adalah tentang berita bohong (hadits ifik) yang menimpa Aisyah RA karena difitnah selingkuh dengan salah seorang sahabat yang disebarluaskan oleh kaum munafiq dan Yahudi. Kemudian Allah menurunkan ayat :
            “ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Al Hujurat 6)
                Berita bohong semacam itu ternyata kini laris manis. Artis melahirkan saja diberitakan. Artis bercerai diberitakan. Artis selingkuh diberitakan. Artis berentem diberitakan. Artis dugem diberitakan. Sementara ilmu-ilmu Alqur’an jarang disiarkan. Jarang diulas apalagi dikaji. Paling-paling diwaktu subuh yang tidak ada pemirsanya.

Ilmu Lainnya

            Selain ilmu-ilmu di atas sebenarnya masih banyak yang kita kaji dan pahami dari Alqur’an. Semisal ilmu qiraat. Ilmu sejarah pengumpulan Alqur’an. Ilmu nasikh wa mansukh . Yaitu ilmu yang membahas ayat-ayat yang dihapus dan ayat-ayat yang menghapuskannya. Dan ilmu tahfizhul Qur’an. Yaitu ilmu untuk menghafal Alqur’an dengan mudah, baik dan nyaman.
            Dengan banyaknya cabang ilmu dari Alqur’an, sudah saatnya kita tinggalkan kegiatan lainnya yang tidak bermanfaat dan tidak diajarkan. Karena ternyata untuk mengetahui dan memahami ilmu-ilmu tersebut dibutuhkan waktu yang cukup banyak. Selain juga dibutuhkan kesungguhan, kesabaran dan ketekunan.

            Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang mencintai Alqur’an dan dicintai Alqur’an. “Tegakkan Alqur’an dalam dadamu, maka ia akan tegak di negerimu.”  Wallahu ‘alam 

No comments: