Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Monday 10 June 2013

Persaudaraan Islam

UKHUWWAH ISLAMIYYAH
          Ukhuwwah Islamiyyah atau persaudaraan atas dasar agama lebih utama untuk ditegakkan dan direalisasikan dibandingkan memperuncing permasalahan khilafiyah. Karena itulah ajaran Islam sangat memperhatikan pentingnya persaudaraan atas dasar iman dan Islam.
          Meskipun ada dua orang muslim yang saling membunuh dan berperang, namun Allah tetap menyebut keduanya sebagai orang-orang beriman. Ini menunjukkan meskipun seorang muslim melakukan dosa berupa pembunuhan, namun Allah tetap menilainya sebagai orang-orang yang beriman. Bukan ahlu Bid’ah. Bukan ahlul hawa, bukan khawarij, bukan pula teroris.
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”(Al Hujuraat 49:9).
            إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُون
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Al Hujuraat 49:10).
            Karena itulah Allah menyuruh kita untuk bersatu dan jangan bercerai berai.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”(Ali Imran 3:103).
          Rasulullah juga menguatkan pentingnya persaudaraan ini dalam banyak hadits-haditsnya. Agar kita saling memelihara persatuan, keutuhan dan persaudaraan sesama kaum muslimin. Diantaranya Rasulullah  mengajarkan kita untuk saling berkasih sayang.
          عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا[1]
        Dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Mukmin yang satu dengan mukmin lainnya seperti bangunan yang saling menguatkan satu dengan yang lain.”

            عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ[2]
          Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu saling marah, jangan saling dengki dan jangan pula saling acuh tak acuh satu sama lain. Tapi jadilah kamu semua bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari.”

          عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَقَاطَعُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانً[3]ا
Dari Anas bin Malik bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Janganlah kamu saling hasud dan jangan saling marah dan jangan saling memutuskan. Tapi jadilah kamu semua hamba-hamba Allah yang bersaudara.”

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ[4]
Dari Abu Ayyub Al Anshari bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Tidak halal seorang muslim tidak bersapaan dengan saudaranya lebih dari tiga malam, keduanya bertemu tetapi mereka saling acuh tak acuh, yang paling baik diantara keduanya adalah yang lebih dahulu memberi salam.”
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ[5]

Dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal seorang muslim dengan sudaranya tidak bersapaan lebih dari tiga hari.”

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُه[6]ُ
Dari Abu Hurairah RA berkata, Nabi SAW bersabda, “Janganlah kamu saling hasud dan jangan saling mencari-cari kesalahan dan jangan saling marah dan jangan saling acuh tak acuh dan jangan kamu saling menawar barang yang ditawar orang lain. Tapi jadilah kamu semua hamba-hamba Allah yang bersaudara. Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain, janganlah menzhaliminya, jangan membiarkannya dan jangan menghinakannya, takwa ada disini, sambil beliau menunjuk dadanya tiga kali, alangkah besar dosanya menghina saudaranya muslim, setiap muslim atas muslim lainnya haram darahnya dan hartanya dan kehormatannya.”

عَنْ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى[7]
Dari Nu’man bin Basyir berkata : Rasulullah SAW bersabda , “Engkau lihat orang-orang yang beriman itu dalam kasih mengasihi, saling cinta-mencintai dan saling tolong menolong seperti satu tubuh. Kalau ada salah satu anggota tubuh terkena penyakit, seluruh tubuh ikut menderita tidak dapat tidur dan menderita panas.”
Beliau menyatakan ciri beriman adalah tidak menyakiti tetangga bahkan memuliakannya. Padahal tetangga kita tidak semuanya muslim. Lalu bagaimana jika mereka muslim. Tentu lebih berhak untuk kita muliakan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ[8]
        Dari Abu Hurairah, beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidak beriman kepada Allah dan hari akhir orang yang menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari  akhir hendaklah memuliakan tamunya, siapa yang percaya kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam.”

فَقَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ[9]
        Rasulullah SAW bersabda, “Maka barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya.”
            Kita juga dilarang menghinakan kaum muslimin.

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْر[10]ٌ
Bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Menghina muslim fasik dan membunuhnya kafir.”


[1] Shahih Bukhari 18:450:5567
[2] Shahih Muslim 12:414:4641
[3] Ibid 4642
[4] Ibid 4643
[5] Ibid 4644, hal yang sama juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA
[6] Ibid 4650
[7] Shahih Bukhari 18:426:5552
[8] Shahih Bukhari 18:437:5559
[9] Shahih Bukhari 18:438:5560
[10] Shahih Bukhari 1:84:46

No comments: