Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Thursday 13 June 2013

Hal-Hal Yang Makruh

Hal-Hal yang Harus Ditinggalkan oleh Orang yang Berpuasa
Untuk meraih kesempurnaan puasa, orang yang berpuasa selayaknya tidak hanya menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa saja.  Namun ia juga harus menahan diri dari akhlaq-akhlaq yang tercela dan perbuatan dosa lainnya.  Salah satu tujuan yang diinginkan oleh seorang yang berpuasa adalah mencapai derajat taqwa, sebagaimana firman Allah ta’ala :

يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلّكُمْ تَتّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 183).
1.       Perkataan Dusta
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, maka Allah tidak memerlukan (puasa orang itu yang) meninggalkan makan dan minumnya” (HR. Bukhari no. 1804). 
2.       Pembicaraan yang Tidak Bermanfaat dan Kata-Kata Kotor
Dari Abi Hurairah radliyallaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :
ليس الصيام من الأكل والشرب إنما الصيام من اللغو والرفث فإن سابك أحد أو جهل عليك فلتقل إني صائم إني صائم
Puasa itu bukan hanya dari makan dan minum saja, tetapi puasa itu (menahan diri) dari kata-kata tidak bermanfaat dan kata-kata kotor.  Oleh karena itu jika ada orang yang mencacimu atau membodohimu, maka katakanlah kepadanya : “Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku sedang berpuasa” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1996 dan Al-Hakim no. 1570 dengan sanad shahih).
3.       Ghibah (Menggunjing/Ngrumpi)
Ghibah adalah menceritakan keburukan seseorang dimana orang tersebut tidak suka jika hal itu diketahui oleh orang lain. Allah telah berfirman :
وَلاَ يَغْتَب بّعْضُكُم بَعْضاً أَيُحِبّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوهُ
Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.  Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang telah mati?  Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya “ (QS. Al-Hujuraat : 12).
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
أتدرون ما الغيبة قالوا الله ورسوله أعلم قال ذكرك أخاك بما يكره قيل فرأيت إن كان في أخي ما أقول قال إن كان فيه ما تقول فقد اغتبته وإن لم يكن فيه فقد بهته
Apakah kalian tahu apa ghibah itu ? Mereka menjawab : ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu’.  Beliau bersabda : ‘Jika kamu menyebut saudaramu tentang apa yang ia benci, maka kamu telah melakukan ghibah’.  Beliau ditanya : ‘Bagaimana jika sesuatu yang aku katakan ada pada saudaraku?’  Beliau menjawab : Bila sesuatu yang kamu bicarakan ada padanya maka kamu telah melakukan ghibah, dan apabila yang kamu bicarakan tidak ada maka kamu telah membuat kebohongan atasnya “ (HR. Muslim no. 2589, Tirmidzi no. 1934, Malik no. 1786, dan Ahmad no. 8973).
4.       Namimah (Mengadu Domba)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :
لا يدخل الجنة نمام
Tidak akan masuk surga orang yang mengadu domba” (HR. Bukhari no. 5709 dan Muslim no. 105; lafadh ini milik Muslim).
5.       Mengumbar Syahwat
Fenomena yang hampir terjadi di setiap tempat di sekitar kita adalah banyaknya kaum muslimin yang menghabiskan waktu sehabis sahur dan menjelang berbuka untuk “nongkrong”, “mejeng”, berdua-duaan dengan lain mahram, dan yang semisalnya dengan alasan jalan sehat, cuci mata, atau ngabuburit. Alangkah meruginya mereka dengan perbuatan sia-sia dan maksiat itu. Allah telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman :
قُلْ لّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضّواْ مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُواْ فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَىَ لَهُمْ إِنّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ* وَقُل لّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنّ
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.  Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…. (QS. An-Nuur : 30-31).
عن جرير بن عبد الله قال سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن نظر الفجاءة فأمرني أن أصرف بصري
Dari Jabir bin Abdillah radliyallaahu ‘anhu ia berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dari pandangan tidak sengaja (terhadap sesuatu yang diharamkan), maka beliau memerintahkan kepadaku untuk memalingkan pandanganku” (HR. Muslim no. 2159; lihat Mukhtshar Shahih Muslim no. 1426).
Oleh karena itu, muncul ancaman keras dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bagi orang-orang yang melakukan keburukan-keburukan tersebut di atas.  Beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
رب صائم ليس له من صيامه إلا الجوع ورب قائم ليس له من قيامه إلا السهر
Berapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa haus dan lapar dari puasanya” (HR. Ibnu Majah no. 1690, Al-Hakim no. 1571, Ahmad no.8843, dan Baihaqi 4/270 dengan sanad shahih. Lihat Shahih At-Targhib no. 1083).

Hal ini dikarenakan orang yang berpuasa tersebut tidak memahami hakikat puasa yang sebenarnya sebagaimana yang Allah ta’ala telah perintahkan kepada kita……..sehingga Allah membalasnya dengan mengharamkan pahala dan ganjaran puasanya.

No comments: