Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Monday 29 July 2013

Sholat 'Id di Mushola

Shalat ‘Ied di Mushalla (Tanah Lapang)
Adalah sunnah yang pasti dari Rasulullah shallallaahu ‘laihi ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya untuk melaksanakan shalat ‘Ied di mushalla (tanah lapang). Dari Abdillah bin ‘Umar radliyallaahu ‘anhuma berkata :
كان النبي صلى الله عليه وسلم يغدو إلى المصلى والعنزة بين يديه تحمل وتنصب بالمصلي بين يديه فيصلي إليها
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam biasa berpagi-pagi (menuju) ke tanah lapang pada hari ‘Ied, sedangkan ‘anazah (semacam tombak – Pent.) dibawa di depannya. Ketika beliau sampai di sana, (‘anazah tadi) ditancapkan di depan beliau dan beliau menghadapnya (yaitu dijadikannya sebagai sutrah/pembatas shalat). Hal ini karena tanah lapang itu terbuka, tidak ada yang membatasinya” (HR. Bukhari no. 930).


Dari Abi Sa’id Al-Khudri radliyallaahu ‘anhu ia berkata :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يخرج يوم الفطر والأضحى إلى المصلى فأول شيء يبدأ به الصلاة ثم ينصرف فيقوم مقابل الناس والناس جلوس على صفوفهم فيعظهم ويوصيهم ويأمرهم فإن كان يريد أن يقطع بعثا قطعه أو يأمر بشيء أمر به ثم ينصرف قال أبو سعيد فلم يزل الناس على ذلك.....
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam biasa keluar menuju tanah lapang pada hari ‘Iedul-Fthri dan ‘Iedul-Adlhaa. Hal pertama yang beliau lakukan adalah shalat. Kemudian beliau berpaling menghadap manusia, dimana mereka dalam keadaan duduk di shaff-shaff mereka. Beliau memberi pelajaran, wasiat, dan perintah. Jika beliau ingin mengutus satu utusan, maka (beliau) memutuskannya. Atau bila beliau ingin memerintahkan sesuatu, maka beliau memerintahkannya dan kemudian berpaling”. Abu Sa’id berkata : “Maka manusia terus-menerus melakukan yang demikian (sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam)…..”  (HR. Bukhari no. 913, Muslim no. 889, An-Nasa’i dalam Al-Kubraa no. 1785 dan yang lainnya. Lafadh ini milik Bukhari).


Tidak diragukan lagi bahwasannya Masjid Nabawi mempunyai keutamaan yang lebih dari tempat lain (lebih utama seribu kali shalat di tempat lain – Shahih Bukhari no. 1133 dan Shahih Muslim no. 1394). Walaupun demikian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya tetap melaksanakannya di tanah lapang. Hal ini menunjukkan bahwa disyari’atkannya pelaksanaan shalat ‘Ied adalah di tanah lapang. Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata : “Dari hadits ini diambillah dalil atas sunnahnya keluar ke tanah lapang untuk shalat ‘Ied. Sesungguhnya yang demikian itu lebih utama daripada shalat ‘Ied di masjid karena Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam terus-menerus melakukan demikian. Padahal shalat di masjid beliau memiliki banyak keutamaan” (lihat Fathul-Bari 2/450). Namun jika ada sesuatu yang tidak memungkinkan mengerjakannya di tanah lapang (karena hujan, atau tidak tersedianya tanah lapang/tanah kosong sebagaimana lazim di sebagian perkotaan padat), maka boleh shalat di masjid. Wallaahu a’lam.

No comments: