Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Wednesday 5 June 2013

Pengertian Islam

I.1 Pengertian Islam & Muslim

Selanjutnya mari kita pahami makna Islam. Yang berasal dari akar kata salima. Yang berarti Al-istislam (berserah diri), As-salamah (selamat dan sejahtera). Dan As silmi yang berarti kedamaian atau perdamaian. Jadi Islam adalah agama yang menyuruh umatnya untuk berserah diri kepada Allah SWT. Agama yang membawa kedamaian, ketentraman, kesejahteraan dan keselamatan di dunia dan akherat. Agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam.
Adapun muslim adalah orang yang beragama Islam. Jadi setiap manusia yang bersyahadat maka dia muslim. Setiap manusia yang meyakini rukun Islam maka dia muslim. Setiap orang yang menerima ajaran Alqur’an dan sunnah maka dia muslim. Muslim itu bertingkat-tingkat. Ada yang muslim saja, ada yang mukmin dan ada juga yang muhsin. Tingkatan tertinggi adalah dari kalangan Nabi dan Rasul, menyusul kemudian orang-orang yang benar (shiddiqiin), para syuhada dan orang-orang yang shalih.
Muslim adalah orang yang tunduk (Al Khudhuu’) dan patuh (Adz Dzullu) kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya..” (An Nisaa 4:65)

Diriwayatkan dari imam yang enam dari Abdullah bin Zubair katanya, “Zubair bertengkar dengan seorang sahabat anshar tentang pembagian air di depan Rasulullah SAW yang memberi putusan dengan sabdanya kepada Zubair, “Airilah tanamanmu dahulu, kemudian salurkanlah air itu ke tanaman tetanggamu.” Lalu nyeletuklah sahabat Anshar itu dan berkata, “Apakah karena ia putera bibimu.” Maka berubahlah wajah rasulullah mendengar komentar tersebut dan berbalik kepada Zubair dan berkata, “Airilah tanamanmu dahulu, kemudian tahanlah air itu hingga kembali ke dinding dan sesudah itu salurkanlah air kepada tanaman tetanggamu.”
Demikian Zubair mendapatkan haknya secara penuh, padahal pada mulanya Nabi telah mengusulkan kepada Zubair cara yang lebih luwes. Kata Zubair, “Saya kira ayat-ayat ini :”Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga menjadikan kamu sebagai hakim mengenai perkara yang mereka perselisihkan, “ hanya diturunkan berkenaan dengan peristiwa itu.
Diketengahkan oleh Tabrani, “Zubair mengadukan seorang laki-laki kepada rasulullah SAW, maka beliau menetapkan keputusan buat kemenangan Zubair. Maka kata laki-laki itu, “Ia dimenangkan tidak lain hanya karena ia saudara sepupunya.” Maka turunlah ayat, “Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga menjadikan kamu sebagai hakim …sampai akhir ayat.” (An Nisaa 65).
Diketengahkan oleh Ibnu Abi hatim dari Sa’id bin Musayab mengenai firmannya, “Maka demi Tuhanmu …sampai akhir ayat, “ bahwa ia diturunkan mengenai Zubair bin Awwam dan Hatib bin Abi Balta’ah yang bersengketa tentang air. Maka Nabi SAW memutuskan agar yang tinggi diairi lebih dulu kemudian baru yang rendah.[1]
Muslim berarti juga orang yang berserah diri kepada Allah SWT. Puas dan ridho menerima segala keputusan dan aturan Allah dan Rasul-Nya.
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Artinya :”Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (Ali Imran 3:83).
Imam Ibnu Katsir berkata, “Allah mencela orang-orang yang mencari agama selain agama Allah yang telah diturunkan lewat Rasul-rasul dan kitab-kitab-Nya, yaitu agama yang menyerukan beribadah kepada Allah Yang Maha Esa dan tidak bersekutu dan yang kepadanya telah menyerahkan diri (taslim) segala apa yang ada di langit dan di bumi dengan suka maupun terpaksa…[2]
Muslim berarti juga orang yang menginginkan mendapatkan kedamaian dunia dan akherat. Damai hatinya, damai lisannya dan damai perbuatannya. Muslim berarti juga orang yang menginginkan keselamatan di dunia dan akherat. Sekaligus orang yang selamat hati, lisan dan perbuatannya.

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Dari Abu Musa RA, dia berkata : Mereka bertanya : Wahai RasuluLlah apakah Islam yang utama, beliau bersabda, , “Barang siapa selamat muslim lainnya dari lisan dan tangannya[3]


[1]Tafsir Jalalain, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2006, hal. 406-407.
[2] Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid II, PT. Bina Ilmu, Surabaya, hal. 120.
[3] Shahih Bukhari 1:17:10

No comments: