Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Wednesday 26 June 2013

Mungkinkah Muslim Tanpa Embel-Embel?

Melihat realitas umat yang sering berkelahi dan berantem satu dengan yang lain. Saling sikut. Saling sikat. Saling jegal dan saling jagal.  Penulis jadi teringat di zaman Rasulullah SAW hingga khulafa’ur rasyidin. Pada zaman itu hanya ada satu Islam. Hanya ada satu muslim. Hanya ada satu imam. Hanya ada satu khalifah. Hanya ada satu pemimpin Islam.
Tidak ada muslim A. Muslim B. Tidak ada muslim pengikut orang terdahulu maupun pengikut orang masa kini. Tidak ada muslim imitasi. Tidak ada muslim pramukiyin (disini senang disana senang). Tidak ada muslim quburiyin (“Penyembah” qubur, baca tabaruk).  Tidak ada muslim kebangkitan ulama. Tidak ada muslim pengarah dan pembimbing. Tidak ada muslim pembebasan. Tidak ada muslim persaudaraan Islam. Tidak ada muslim yang bertabligh dan keluar masuk kampung.

Tidak ada muslim pengikut imam A atau imam B. Tidak ada muslim pengikut syaikh A atau syaikh B. Tidak ada muslim sururi. Tidak pula muslim khalafi. Cukup satu kata muslimin atau mukminiin atau muttaqiin.

No comments: