Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Tuesday 11 June 2013

Dorongan Untuk Berpuasa

Dorongan Mengerjakan Puasa Ramadlan
1.       Pengampunan Dosa
Pembuat Syari’at yang Maha Bijaksana telah memotivasi untuk berpuasa di bulan Ramadlan seraya menjelaskan keutamaan dan ketinggian kedudukannya.  Sekalipun orang yang menjalankan puasa itu memiliki tumpukan dosa bak buih di lautan, niscaya dosa-dosa itu akan diampuni dengan melaksanakan ibadah yang penuh berkah ini, yaitu ibadah puasa.  Dari Abi Hurairah radliyallaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala (ihtisaaban) [1], niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari no. 1910 dan Muslim no. 759).
Dari Abi Hurairah radliyallaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :
الصلاة الخمس والجمعة إلى الجمعة كفارة لما بينهن ما لم تغش الكبائر
Shalat yang lima waktu, antara Jum’at ke Jum’at berikutnya, antara Ramadlan ke Ramadlan berikutnya; bisa menghapuskan dosa-dosa yang terjadi diantaranya, jika dosa-dosa besar dihindari[2] (HR. Muslim no. 233).
2.       Dikabulkannya Doa dan Pembebasan dari Api Neraka
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إن لله في كل يوم وليلة عتقاء من النار في شهر رمضان و إن لكل مسلم دعوة مستجاب له
Sesungguhnya setiap hari Allah ta’ala membebaskan beberapa orang dari api neraka yaitu pada bulan Ramadlan, dan sesungguhnya bagi setiap orang muslim apabila memanjatkan doa, maka pasti dikabulkan” (HR. Bazzar no. 3142, Ahmad no. 7443, dan Ibnu Majah no. 1643; dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah no. 1340).
3.       Termasuk dalam Golongan Para Shiddiqiin dan Syuhadaa’
Dari ‘Amar bin Murrah Al-Juhhani bercerita :
جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله أرأيت إن شهدت أن لا إله إلا الله وأنك رسول الله وصليت الصلوات الخمس وأديت الزكاة وصمت رمضان وقمته فممن أنا قال من الصديقين والشهداء
Ada seseorang yang datang kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam seraya berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang haq untuk disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah, (dan aku) mengerjakan shalat lima waktu, menunaikan zakat, dan berpuasa di bulan Ramadlan dan shalat (tarawih) di dalamnya; termasuk golongan siapakah aku ini?”.  Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Termasuk golongan para shiddiqiin dan syuhadaa’ “ (HR. Ibnu Hibban dalam Mawaaridudh-Dham’aan hal. 36 dengan sanad shahih).




[1]       Makna iimaanan wah-tisaaban (إيمانا واحتسابا) berarti percaya sepenuhnya akan kewajiban puasa tersebut serta mengharapkan pahalanya.  Menjalankan puasa dengan sepenuh jiwa tanpa adanya unsur keterpaksaan dan juga tidak merasa keberatan untuk menjalaninya.
[2]       Pengampunan dosa-dosa tersebut hanya merupakan dosa-dosa kecil saja.  Adapun dosa-dosa besar akan diampuni oleh Allah apabila pelakunya bertaubat kepada Allah ta’ala dengan taubat nashuha.  Maka, di bulan Ramadlan ini, pergunakanlah waktu yang mustajab ini untuk bertaubat meminta ampunan kepada Allah untuk semua dosa yang  pernah  kita lakukan.

No comments: