Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Tuesday 28 May 2013

Agar Cinta bersemi 1

MERAWAT CINTA AGAR TETAP BERSEMI

Dan penciptaan laki-laki dan perempuan.  Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga). Maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup. Serta mendustakan pahala terbaik.  Maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. “
(Al Lail 3-10)

Banyak orang membayangkan bahwa menikah itu penuh dengan bunga harum semerbak.  Penuh dengan madu cinta yang selalu bergelora. Dalam beberapa bulan memang ya.., karena itulah awal perkawinan disebut bulan madu, bukan tahun madu atau dasawarsa madu. Selanjutnya duri, rintangan dan hambatan akan menghadang.  Untuk itulah dibutuhkan bekal yang memadai agar cinta tetap bersemi, tumbuh,  berkembang dan berbuah anak-anak yang shalih.

Rintangan, tantangan, hambatan, konflik dalam keluarga merupakan hal yang biasa atau fitrah manusia. Sekaligus merupakan bumbu berkelindannya cinta antara suami dan istri. Istri-istri Rasulullah saja pernah protes dan memboikot Rasulullah Karena permasalahan ekonomi. Sehingga Allah menegurnya dengan surat Al Ahzab  ayat 28-29 yang artinya :

Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, Maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah[1212] dan Aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, Maka Sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.”

[1212]  mut'ah yaitu: suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang Telah diceraikan menurut kesanggupan suami. Namun ternyata istri-istri beliau lebih memilih Allah dan Rasulullah.

Untuk itulah dibutuhan kiat-kiat Rabbani untuk merawat cinta agar tetap bersemi. Kita tidak perlu pergi ke psikolog atau pakar pendidikan. Cukuplah kita baca dan hayati surat Al Lail ayat 3-10.  Insya Allah cinta akan terus bersinar dirumah tangga kita.

Memberi dan Bertakwa

Setelah Allah berbicara tentang penciptaan laki-laki dan wanita serta usahanya yang berbeda-beda. Maka allah memberikan kiat utuk merawat cinta. Yang pertama yaitu memberi (A’tho). Suami yang baik adalah suami yang mampu memenuhi kebutuhan lahir dan batin istri dan anak-anaknya. Karena itulah pepatah menyatakan tangan diatas lebih mulia daripada tangan dibawah.

Semangat memberi inilah yang harus terus menerus ditumbuhkan kembangkan dalam keluarga. Pmberian ini dapat berupa nafkah, sandang, pangan, papan dan pendidikan. Pemberian cinta dan kasih sayang yang tulus. Senyum yang selalu menghiasi wajah. Sabar dan bersyukur terhadap segala kelebihan dan kekurangan pasangannya.

Kedua adalah bertakwa (wat taqoo). Cinta yang tulus dan suci adalah cinta dan kasih sayang yang dilandasi oleh nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Keluarga yang dibingkai oleh nilai-nilai Alqur’an dan sunnah Nabi SAW. Dengan ketakwaan inilah maka semuanya menjadi mudah. Hidup menjadi lapang. Hati menjadi tenang.

Dengan ketakwaan maka semua problema rumah tangga akan dapat diatasi dan akan diberikan oleh Allah jalan keuar. Allah juga berjanji akan memberikan rizki dari tempat yang tidak disangka-sangka.

“…. barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.  Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. “ (Ath Tholaq 2-3).

Percaya Kepada janji Allah

Selanjutnya suami-istri harus percaya kepada janji Allah berupa Al Husnaa atau pahala terbaik. Yang kemudian ditafsirkan berupa jannah. Kita harus yakin bahwa segala kebaikan yang kita berikan kepada pasangan kita tidak akan sia-sia. Allah akan menggantinya berlipat ganda.

Keimanan yang benar ini akan memberikan motivasi yang luar biasa untuk merawat dan membangun mahligai rumah tangga yang harmonis. Sehingga segala badai dan karang yang menghadang dapat diluluhlantakkan. Ini semuanya akan membuat suami istri lebih mudah memaafkankan dan memaklumi pasangannya.

Kalau kita saja dapat memaafkan orang lain ? Kenapa kita tidak bisa memaafkan istri kita? Istri adalah wanita kedua yang paling berjasa setelah ibu kita. Istrilah yang menyiapkan segala kebutuhan kita sebelum bekerja. Yang merawat kita ketika sakit. Yang bersedih ketika kita bersedih. Yang selalu dekat disisi kita. Dan yang paling sabar dan tekun mendidik anak-anak kita.

Tidak Pelit dan Merasa Tidak Membutuhkan Orang Lain

Selanjutnya dalam surat Al Lail Allah menjelaskan bahwa orang yang pelit (bakhila) dan merasa cukup (taghnaa), tidak butuh pertolongan orang lain, mendustakan janji Allah (kadzaba bil husnaa) , maka kelak akan mendapatkan kesusahan. Akan broken home, frustasi dan dihantui oleh berbagai macam persoalan yang tak kunjung padam. Bahkan mungkin dijebloskan ke dalam neraka yang menyala-nyala karena melakukan makar terhadap Allah SWT.

Karena itulah suami yang baik, adalah suami yang tidak pelit. Yang dermawan kepada isti dan anak-anaknya. Jangan sampai terbalik, kita sering lihat, banyak laki-laki yang begitu dermawan mentraktir teman-temen wanitanya di kantor, tapi bakhil kepada istrinya.

Suami dan istri juga harus merasa saling membutuhkan. Istri adalah pakaian bagi Suami dan suami adalah pakaian bagi istri (hunna libasullakum wa antum libasullahunna). Karena itulah datangilah istri-istri kalian darimana saja kamu inginkan. (fa’tuu hartsakum annaa syi’tum). Jangan sampai timbul rasa egois, merasa menang sendiri dan acuh tak acuh. “Lu-lu gue-gue.”
Akhirnya marilah kita jaga dan rawat cinta kita agar tetap bersemi, tumbuh dan berkembang. Sehingga rumah kita menjadi syurga dunia. Baitii jannatii.(Rumahku syurgaku).

No comments: