NGALEM
Ngalem atau
memuji merupakan sikap yang baik dalam pendidikan. Namun jika dilakukan secara
berlebihan sampai level memanjakan maka akan menimbulkan berbagai dampak yang
buruk dalam pendidikan maupun pergaulan.
Contohnya orang
tua yang terlalu banyak ngalem anaknya. Maka anaknya akan menjadi anak yang
kurang mandiri, kurang tahan banting dan dapat terperosok dalam hal-hal yang
negatif.
Penulis memiliki
tetangga yang banyak ngalem anaknya. Pergi kemana saja dibiarkan. Pulang hingga
larut malam tidak dicari. Akhirnya anaknya menjadi anak yang ugal-ugalan. Mulai
merokok hingga minum minuman keras. Bahkan sering pulang tengah malam.
Begitupun yang
terjadi pada orang tuanya. Karena waktu kerja banyak memiliki uang sehingga
anak-anaknya dimanja dengan berbagai kebutuhan hidup. Kurang diperhatikan dan
kurang dikontrol dalam pergaulannya. Karena yang penting kebutuhan fisiknya
dipenuhinya. Akibatnya salah seorang anaknya terkena narkoba. Dan hingga hari
ini tidak dapat diobati. Kerjanya hanya mondari-mandir tak tentu. Kehilangan
kesadaran, tidak dapat berfikir dengan baik serta tentu saja menjadi
pengangguran.
Hal yang sama
terjadi pada keluarga seorang polisi. Meskipun berpangkat mayor tapi sampai
pensiun tidak memiliki rumah. Bahkan harus hidup di asrama hingga 10 tahun
lebih setelah pensiun sampai diminta pindah oleh instansinya. Tiada lain karena
waktu beliau aktif banyak ngalem dan memanjakan secara berlebihan kepada istri
dan anaknya. Akibatnya uangnya banyak terpakai untuk kebutuhan tersier. Kebutuhan
yang tidak terlalu penting. Yaitu untuk makan dan membeli pakaian. Diusianya
yang sudah lebih dari 70 tahun beliau masih mencicil rumah.
Lalu bagaimana
cara membakar energi negatif ini? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan,
antara lain :
- Meyakini semboyan rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya;
- Meyakini semboyan rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya;
- Melatih anak hidup sederhana dan rajin bekerja meskipun kita berkecukupan, karena kita tidak tahu apakah hari esok hidup kita tetap berkecukupan, sehingga bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan anak dan istri sudah terbiasa dan tidak tidak kaget;
- Berikan motivasi dalam bentuk contoh atau tauladan bukan kata-kata;
No comments:
Post a Comment