Khutbah Iedul Fitri 1431 H:
Badai Fitnah Menerpa Ummat Akhir Zaman
بسم الله الرحمن الرحيم
oleh
Muhammad Ihsan Tandjung
Masjid Baitussalam PP Laguna Radar AURI
01 Syawwal 1431 H / September 2010
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
الله أكبر كبيرا و الحمد لله كثيرا و سبحان الله بكرة و أصيلا
الله أكبر كبيرا و الحمد لله كثيرا و سبحان الله بكرة و أصيلا
لآإله إلا الله و لا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره
الكافرونلآإله إلا الله وحده صدق وعده و نصر عبده و أعز جنده و هزم الأحزاب وحده
لآإله إلا الله الله أكبر الله أكبر و لله الحمدالحمد لله الذي ألف بين قلوبنا فأصبحنا بنعمته إخواناالحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى و دين الحق ليظهره على الدين كلهولو كره المشركونأشهد أن لآإله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول اللهاللهم صلي على محمد و على آله و أصحابه و أنصاره و جنودهو من تبعهم بإحسان إلى يوم الدينفقال الله تعالى في كتابه الكريم:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍوَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨﴾
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
لآإله إلا الله الله أكبر الله أكبر و لله الحمدالحمد لله الذي ألف بين قلوبنا فأصبحنا بنعمته إخواناالحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى و دين الحق ليظهره على الدين كلهولو كره المشركونأشهد أن لآإله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول اللهاللهم صلي على محمد و على آله و أصحابه و أنصاره و جنودهو من تبعهم بإحسان إلى يوم الدينفقال الله تعالى في كتابه الكريم:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍوَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨﴾
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah sholat
Idhul Fitri rahimakumullah
Marilah kita
senantiasa mengungkapkan rasa terima-kasih kepada Allah SWT semata. Allah telah
melimpahkan kepada kita sedemikian banyak ni’mat. Jauh lebih banyak ni’mat yang
telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur.
Terutama marilah kita ber-terimakasih kepada-Nya atas ni’mat yang paling
istimewa yang bisa diterima manusia. Tidak semua manusia mendapatkannya.
Alhamdulillah kita termasuk yang mendapatkannya. Itulah ni’mat iman dan Islam,
yang dengannya hidup kita menjadi jelas, terarah, terang, benar dan berma’na
serta selamat di dunia maupun akhirat.
Sesudah itu,
marilah kita ber-terimakasih pula kepada Allahu ta’ala atas limpahan ni’mat sehat-wal’aafiat.
Ni’mat yang memudahkan dan melancarkan segenap urusan hidup kita di dunia. Semoga kesehatan kita kian hari kian
mendekatkan diri dengan Allahu ta’ala. Dan semoga saudara-saudara kita yang
sedang diuji Allah melalui aneka jenis penyakit sanggup bersabar menghadapi
penderitaannya…bersama keluarga yang mengurusnya, sehingga kesabaran itu
mengubah penyakit mereka menjadi penghapus dosa dan kesalahan. Amien, amien ya
rabbal ‘aalamien.
Selanjutnya
khotib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa berdoa kepada Allah swt agar
Dia melimpahkan setinggi-tingginya penghargaan dan penghormatan melalui ucapan
sholawat dan salam-sejahtera kita kepada manusia pilihan yang mengajarkan kita
hakikat iman dan islam… imamul muttaqin pemimpin orang-orang bertaqwa dan
qaa-idil mujahidin panglima para mujahid yang sebenar-benarnya nabiyullah
Muhammad Sallalahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para shohabatnya dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan kita berdo’a kepada Allah swt,
semoga kita yang hadir di tempat yang baik ini dipandang Allah swt layak
dihimpun bersama mereka dalam kafilah panjang penuh berkah. Amien, amien ya
rabbal ‘aalaamien.
Tak lupa khotib
juga mengajak jamaah sekalian untuk mendoakan saudara-saudara kita kaum
muslimin, mukminin, muwahhidiin dan mujahidin di berbagai belahan bumi yang
sedang didera berbagai kesulitan. Baik karena bencana alam berupa banjir, gempa
bumi, tanah longsor, gunung meletus dan lain sebagainya. Maupun karena
kezaliman fihak musuh-musuh Allah yang memerangi, memboikot, memfitnah hingga
memenjarakan mereka. Ya Allah, berilah kesabaran kepada mereka dalam menghadapi
berbagai ujian hidup ini. Amien, amien ya rabbal ‘aalaamien.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah sholat
Idhul Fitri, kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah,
Semenjak dahulu
Al-Qur’an telah memperingatkan kita akan fitnah (profokasi) yang ditimbulkan
oleh musuhNya dan musuh orang-orang beriman, yaitu syetan. Bahkan Allah
mengkaitkannya dengan peristiwa fitnah paling pertama yang menimpa kakek moyang
ummat manusia, yakni Nabiyullah Adam ‘alahis-salam.
يَا بَنِي آدَمَ لا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا
أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ
“Hai anak Adam,
janganlah sekali-kali kamu dapat di-fitnah (ditipu) oleh syetan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga.” (QS Al-A’raf 27)
Syethan
merupakan musuh yang nyata yang sepatutnya senantiasa diperlakukan sebagai
musuh. Dihadapi dengan kewaspadaan penuh, sikap non-kompromi dan “senjata” yang
memadai. Bukan sebaliknya, dihadapi dengan jiwa santai, sikap kooperatif dan
tanpa persenjataan cukup.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا
إِنَّمَا
يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu,
karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS Fathir 6)
Dan perlu
diingat bahwa musuh kita ini terdiri dari dua golongan makhluk, yaitu manusia
dan jin. Inilah yang membuat pertarungan orang beriman menghadapi mereka
menjadi sangat berat. Sebab kita hanya mampu mendeteksi salah satu diantara
keduanya sedangkan yang satu lagi sungguh sulit, kecuali jika Allah izinkan.
Wallahu a’lam.
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ
الإنْسِ وَالْجِنِّ
“Dan demikianlah
Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)
manusia dan (dari jenis) jin.” (QS Al-An’aam 112)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah sholat Idhul
Fitri, kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا
وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ
بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا
Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal sebelum datangnya fitnah
seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki diwaktu pagi
masih mukmin dan diwaktu sore telah menjadi kafir, dan diwaktu sore masih
beriman dan paginya menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan
dunia." (AHMAD - 8493)
Sadarkah kita
bahwa salah satu perkara penting yang sering diabaikan oleh ummat Islam dewasa
ini ialah betapa terancamnya eksistensi iman kita? Sadarkah kita bahwa aneka
serangan al-ghazwu al-fikri (perang pemikiran atau the battle of hearts and
minds) secara sistematis berlangsung setiap hari merongrong keutuhan iman diri,
anak dan isteri kita? Kian hari kian terasa betapa zaman yang sedang kita
jalani dewasa ini merupakan potongan zaman yang sarat dengan fitnah. Inilah zaman
yang telah di-nubuwwah-kan oleh Rasulullah Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa
sallam dalam haditsnya yang berbunyi:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى
قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ
أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ
وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ
وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Bersabda
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti
sekumpulan pemangsa yang memperebutkan hidangannya.” Maka seseorang bertanya:
”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian
seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh
kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit
Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.”
(HR Abu Dawud)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah sholat
Idhul Fitri rahimakumullah
Penyakit
Al-Wahan alias ”Cinta dunia dan takut akan kematian” cukup hebat mendominasi
ummat Islam dewasa ini. Penyakit ini muncul dikarenakan hebatnya pengaruh
pemimpin dunia global dewasa ini yang terdiri dari kaum kuffar yang tidak faham
apapun soal perkara kehidupan akhirat. Mereka memang sangat canggih dalam
menguasai berbagai lini kehidupan menyangkut urusan lahiriah-materialistik
kehidupan dunia. Namun soal kehidupan sejati di akhirat kelak, mereka sangatlah
lalai dan tidak peduli bahkan tidak mempercayainya. Dunia secara global dewasa
ini sedang dikendalikan oleh bangsa Ruum (Romawi) alias Barat Eropa-Amerika.
Dan Allah menggambarkan peradaban Romawi kafir di dalam surah Ar-Ruum sebagai
berikut:
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ
عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Mereka hanya
mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7)
Para pemimpin
global bangsa Romawi Modern ini dengan gencar, sistematis dan penuh kesungguhan
berusaha keras mensosialisasikan faham materialisme dan sekularisme yang
menjadi falsafah hidup mereka kepada segenap penduduk planet bumi. Tanpa
kecuali ummat Islam di dalamnya. Dengan segenap sarana dan prasarana yang
dimiliki mereka berusaha menjadikan setiap orang yakin bahwa hanya dengan
menimbun materi-lah kebahagiaan bakal diperoleh. Hanya dengan memisahkan urusan
dunia dari nilai-nilai agama atau keimanan-lah manusia akan mencapai kebebasan
sejati.
Artinya, mereka
berusaha menularkan nilai-nilai kekufuran yang ada dalam diri mereka kepada
siapa saja, termasuk kita yang asalnya beriman. Sehingga tidak sedikit kaum muslimin
di berbagai belahan dunia mulai mengekor kepada pandangan hidup kaum kuffar
pemimpin global dunia dewasa ini. Persis sebagaimana diprediksikan oleh Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ
دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ
لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti
tradisi/kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan
sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak-pun
kalian pasti akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai
Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab:
"Siapa lagi kalau bukan mereka." (MUSLIM - 4822)
Kepemimpinan
barat atas dunia modern dewasa ini jelas mencerminkan dominasi the
Judeo-Christian Civilization (peradaban Yahudi-Nasrani) atas ummat manusia,
termasuk ummat Islam di dalamnya. Sehingga tidak sedikit kaum muslimin yang
terjangkiti virus ”taqlid” mengekor kepada tradisi dan jalan hidup mereka. Kita
bukan sekedar mempermasalahkan maslah-masalah ringan seperti Birthday Party
(pesta ulang tahun) atau Valentine’s Day. Namun yang kita prihatinkan betapa
negeri-negeri muslim telah mengekor kepada mereka dalam berbagai tata kehidupan
seperti sistem hukum, politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan lain sebagainya.
Allah SWT bahkan me-warning kita bahwa inilah karakter dasar kaum Yahudi dan
Nasrani.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى
تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang
Yahudi dan Nasrani sekali-kali tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti millah (tradisi/jalan hidup/agama) mereka. (QS Al-Baqarah 120)
Sungguh ironis
menyaksikan bagaimana satu setengah miliar lebih kaum muslimin sedunia bisa
menjadi korban sebuah peradaban yang terputus dari petunjuk Allah. Bagaimana
mungkin suatu ummat yang memiliki Kitabullah Al-Qur’an yang Allah jamin
kebenaran dan keasliannya dapat diarahkan oleh ummat-ummat yang Kitab Sucinya
–yakni Taurat dan Injil- telah mengalami kontaminasi dan manipulasi di
sana-sini?
Allah secara
jelas-tegas memperingatkan Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam dan kita
ummat Islam siapa sesungguhnya kaum Yahudi ini:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ
آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
”Sesungguhnya
kamu (Muhammad) dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS Al-Maidah ayat 82)
Bisa anda
bayangkan bagaimana suatu kaum yang paling keras permusuhannya kepada
orang-orang beriman akan bertingkah laku bilamana mereka memiliki kontrol atas
segenap lini kehidupan. Baik itu ideologi, politik, ekonomi, perdagangan,
keuangan, sosial, budaya, pendidikan, mass-media, hukum, militer dan pertahanan
keamanan semuanya berada di bawah pengaruh dan kendali kaum Yahudi dewasa ini.
Hasilnya berupa
berdirinya suatu peradaban modern yang disebut oleh Ahmad Thomson -seorang
penulis muslim asal Inggris- sebagai sebuah Sistem Dajjal. Yaitu sebuah
mega-proyek Tatanan Dunia Baru (baca: New World Order) yang memang sengaja
dirancang demi menyambut kedatangan pemimpin yang mereka nanti-nantikan, yaitu
si ”mata tunggal” Ad-Dajjal. Para pemimpin kafir skala global dewasa ini memang
sengaja mempersiapkan sebuah tatanan kehidupan modern sebagai bentuk
persembahan mereka kepada Ad-Dajjal yang mereka yakini bakal senang dan ridho
terhadap usaha mega-proyek ini. Persis sebagaimana mereka tulis dalam bahasa
Latin di atas The Great Seal dalam lembaran uang kertas satu dollar Amerika
Serikat, yaitu Annuit Coeptis yang berarti He (God/The Eye/Providence) has
favored our undertakings = Semoga Dia (Tuhan/Si Mata Tunggal/Yang Mencukupi) merestui
usaha kami.
Jangan-jangan
inilah zaman dimana badai fitnah yang muncul akan bermuara kepada hadirnya
fitnah paling dahsyat, yaitu fitnah Ad-Dajjal.
ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ
أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ
يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا
وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا
صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Suatu ketika ihwal Dajjal
dibicarakan di hadapan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam Kemudian beliau
bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari
fitnah Ad-Dajjal, dan tidak ada orang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah
sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula dari fitnah (Dajjal). Dan
tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar-
kecuali dalam rangka menjemput fitnah Ad-Dajjal.”(HR Ahmad)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah sholat
Idhul Fitri rahimakumullah
Banyak hadits
Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam yang berbicara mengenai era badai fitnah di
Akhir Zaman ternyata sangat cocok menggambarkan keadaan dunia modern dewasa
ini. Di antaranya dalam aspek penyimpangan hukum dan melemahnya semangat
beribadah ummat:
َليُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً
فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ
تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ
نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ
“Sungguh akan terurai ikatan Islam simpul demi simpul. Setiap satu simpul
terlepas maka manusia akan bergantung pada simpul berikutnya. Yang paling awal
terurai adalah simpul hukum dan yang paling akhir adalah simpul shalat,” (HR
Ahmad 21139).
Segenap negeri
muslim hari ini lebih bangga dan percaya diri menerapkan hukum produk manusia
daripada kembali kepada hukum Allah, hukum Islam, hukum berdasarkan Al-Qur’an.
Bahkan kebanyakan muslim merasa alergi dengan gagasan penerapan syariat Islam.
Kadang dengan ringannya dia berkomentar: ”Apa, memberlakukan hukum Islam?! Iih
serem...!” Padahal Allah dengan tegas menyebut mereka yang menolak hukum Allah
dan RasulNya sebagai kaum munafik...!
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ
اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ
رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا
“Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu
(tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul",
niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan
sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS An-Nisa 60)
Dalam aspek
keilmuan dan pendidikan:
إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ
فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ
Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Menjelang kiamat terjadi, terdapat hari-hari
yang ketika itu banyak kebodohan dan ilmu (agama) diangkat." (BUKHARI
- 6538)
Di masa ini kita
seringkali disajikan melalui TV gagasan-gagasan tidak bermutu dari kalangan yang
memang tidak berilmu sedangkan orang yang benar-benar berilmu justeru hampir
tidak pernah ditampilkan.
Dalam aspek
ekonomi dan keuangan:
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى مِنْهُمْ
أَحَدٌ
إِلَّا آكِلُ الرِّبَا فَمَنْ لَمْ يَأْكُلْ أَصَابَهُ مِنْ
غُبَارِهِ
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Benar-benar akan datang kepada manusia suatu
zaman, tidak seorang pun dari mereka kecuali akan memakan riba. Dan barangsiapa tidak memakannya, maka ia
akan terkena debunya." (IBNU MAJAH - 2269)
Bukan rahasia
lagi bahwa sistem ekonomi ribawi mendominasi dunia dewasa ini. Padahal Allah
dengan tegas mengancam akibat yang bakal terjadi jika kaum yang mengaku beriman
turut menikmati riba yang masih disimpannya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا
مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ
وَرَسُولِهِ
Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu. (QS
Al-Baqarah 278-279)
Dalam aspek
perdagangan dan mata pencaharian:
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي
الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ مِنْ الْمَالِ بِحَلَالٍ أَوْ بِحَرَامٍ
Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: “Sungguh akan datang pada manusia suatu masa, seseorang tidak perduli
lagi dari mana harta yang diperolehnya, (apakah dengan cara) halal atau
haram." (AHMAD - 9247)
Dalam aspek
budaya dan moralitas:
مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا … وَنِسَاءٌ
كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ
مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ
الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ
وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ
مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya
belum pernah aku lihat: … (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan
bertelanjang (karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus
pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian
auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka
merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut
tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium aroma surga. Padahal aroma
surga itu dapat tercium dari begini dan begini." (MUSLIM -
3971)
Dalam aspek
politik dan kepemimpinan:
سَتَكُونُ أُمَرَاءُ فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ
عَرَفَ بَرِئَ
وَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ
Rasulullah
shollallahu’alaih wa sallam bersabda: “Akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian kenal,
tetapi kalian tidak menyetujuinya. Orang yang membencinya akan terbebaskan
(dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang yang
rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).”
(MUSLIM 3445)
Badai fitnah
telah menyebabkan banyak muslim begitu saja mematuhi para pemimpin yang tidak
berpedoman kepada petunjuk Allah dan RasulNya. Bahkan mereka malah ikut serta
dalam perlombaan memperebutkan jabatan dan kekuasaan dalam sistem politik
Sistem Dajjal ini, seolah mereka lupa atau tidak peduli dengan pesan Nabi
shollallahu’alaih wa sallam :
إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ وَسَتَكُونُ
نَدَامَةً
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَنِعْمَ الْمُرْضِعَةُ وَبِئْسَتْ
الْفَاطِمَةُ
Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kalian akan rakus terhadap jabatan, padahal jabatan
itu akan menjadi penyesalan di hari kiamat, ia adalah seenak-enaknya penyusuan
dan segetir-getirnya penyapihan." (BUKHARI - 6615)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah sholat
Idhul Fitri, kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah,
Demikianlah
gambaran badai fitnah yang menerpa ummat Islam di Akhir Zaman yang telah
diperingatkan oleh pemimpin kita Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan kita yang hidup di masa ini justeru menjadi saksi kebenaran berbagai
prediksi beliau. Semua rangkaian fitnah ini tidak terlepas dari berbagai makar
dan rencana busuk musuh Allah sekaligus musuh orang-orang beriman yaitu para
syethan, baik dari golongan jin maupun manusia. Dan apa yang khotib uraikan
hanyalah sebagian kecil dari makar tersebut mengingat bahwa kita hanya diberi
kesanggupan untuk mendeteksi gerak-gerik syethan golongan manusia.
Semoga berbagai
amaliah Ramadhan tahun ini mampu menjadikan kita ummat yang benar-benar sabar
menghadapi badai fitnah di Akhir Zaman sebagaimana disebutkan oleh Nabi
Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam haditsnya:
فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ الصَّبْرُ
فِيهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ
فِيهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ
مِثْلَ عَمَلِهِ وَزَادَنِي غَيْرُهُ
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْهُمْ قَالَ
أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ
Sesungguhnya di
belakang kalian akan ada hari-hari (yang kalian wajib) bersabar, sabar pada
saat itu seperti seseorang yang memegang bara api, dan orang yang beramal pada
saat itu pahalanya sebanding dengan lima puluh kali amalan orang yang beramal
seperti amalnya." Abu Tsa'labah bertanya, "Wahai Rasulullah, seperti
pahala lima puluh orang dari mereka?" beliau menjawab: "(Bahkan)
seperti pahala lima puluh orang dari kalian (para sahabat)." (ABUDAUD - 3778)
Wallahu ‘alam bish-shawwaab.-
DOA
رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا
مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
"Wahai
Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi
kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS 18:10)
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ
سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ
فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيم ٌ
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan
saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau
membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya
Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (QS 59:10)
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS
3:8)
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa.” (QS 25:74)
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي
أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Tuhan kami,
ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam
urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir.” (QS 3:147)
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا
حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا
تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum
kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup
kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS 2:286)
رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ
أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي
لِلْإِيمَانِ أَنْ ءَامِنُوا
بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا
وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau
masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada
bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya
kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu
kepada Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami
dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan
wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami
apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul
Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau
tidak menyalahi janji.” (QS 3:192-194)
اللهم إني أعوذبك بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ
فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab
jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian serta dari jahatnya fitnah
Al-Masih Ad-Dajjal" (HR Muslim)
http://www.eramuslim.com/ramadhan/hikmah-ramadhan/khutbah-iedul-fitri-1431-h-badai-fitnah-menerpa-ummat-akhir-zaman.htm
No comments:
Post a Comment