Tafsir Surat Al Fatihah
“Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di
hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang
kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat.”
Secara bahasa Al Fatihah berarti pembukaan. Maksudnya
karena surat ini adalah surat pembuka dalam Alqur’an. Pembukaan biasanya merupakan bagian yang
sangat penting dari kitab, buku maupun peraturan. Karena pembukaan biasanya
berisi ringkasan dan peta isi sebuah buku atau peraturan. Contohnya salah satu
kitab Al Mawardi, yang terkenal justru bukan judul kitabnya tapi pembukaannya
yang diberi judul mukadimah.
Alfatihah disebut juga ummul Qur’an. Atau induknya Alqur’an.
Semua pokok-pokok dan prinsip Alqur’an terkandung di dalam surat ini. Sebagaimana
kita ketahui islam terdiri dari Aqidah, akhlak dan syariat. Dalam Alfatihah
Aqidah bahkan syariah sudah terkandung dalam
ayat Basmillah, hamdalah dan Arrahman Arrahim dan malikiyaumiddin. Adapun
syareat terkandung dalam ayat ihdinashshirathol mustaqiim sampai adhdhaoolliin.
Menurut Ibnu Katsir (ahli tafsir), dalam Alfatihah juga
terkandung kesimpulan dari kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada nabi dan
rasul lainnya. Sayyid Qutb rahimahullahu, salah seorang ahli tafsir dan mujadid
abad ini berkata dalam fii dzilalil qur’an (di bawah naungan alqur’an) :
“Surat ini mengandung pola umum aqidah islam, pola umum
konsepsi Islam, serta pola umum syiar dan pengarahan umat, yang menunjukan
hikmah dipilihnya surat ini untuk dibaca berulang-ulang pada setiap rakaat
sholat dan hikmah tidak sahnya sholat tanpa membaca-nya (alfatihah, penulis)”
Alfatihah juga disebut assab’ul matsani. Yang berarti
tujuh ayat yang diulang-ulang. Karena setiap muslim yang sholeh dan lurus
minimal membaca Alfatihah 17 kali sehari. Mulai dari subuh hingga shoat ‘isya’.
Alfatihah juga disebut surat yang terbesar. Dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad, Abu, An Nasai dan Ibnu Majah,
Rasululah berkata kepada Abu Said bin Al Mu’alla RA, “Aku akan ajarkan kepadamu
surat yang terbesar dalam Alqur’an sebelum kamu keluar dari masjid.” Surat apa
itu ?.Yaitu surat Alfatihah.
Alfatihah juga memiliki
kelebihan yang lain, karena tidak ada satupun surat yang menyamainya
dalam kitab-kitab samawi yang pernah diturunkan kepada ‘ulul azmi. “Allah tiada
menurunkan dalam Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqan yang menyamainya, itulah
yang bernama assab’ul matsani ( 7 ayat yang diulang-ulang)” (HR Tirmidzi).
Bahkan Alfatihah memiliki fadhilah sebagai sarana untuk
mengobati orang yang sakit panas atau digigit binatang berbisa. Abu Said Al
Khudri RA bercerita bahwa tatkala beliau dan rombongan bepergian dan berkemah
ada budak wanita yang minta tolong untuk menyembuhkan penduduk yang terkena
gigitan binatang berbisa.
Lalu salah seorang sahabat mendatangi dan mengobatinya
dengan cara membacakan Alfatihah. Alhamdulillah sembuh. Sebagai rasa terima
kasih sahabat dan rombongannya tersebut diberikan hadiah berupa 30 domba dan
susu. (HR Bukhari, Muslim dan Abu daud).
Dalam HR muslim juga dinyatakan bahwa Alfatihah memiliki
fadhilah untuk dikabulkanya semua permintaan kita. “Tidak engkau membaca satu
huruf (dari surat al-fatihah, penulis) pasti diberi”
Imam Muslim juga meriwayatkan bahwa ketika seorang muslim
membaca Alfatiah dalam surat maka Allah akan menjawabnya. Jika kita membaca
hamdallah, maka Allah menjawab “hamba-Ku telah memujiku. ” Jika membaca Arrahman dst, Allah menjawab
:”Hambaku bersyukur kepadaku” dan seterusnya.
Hikmahnya adalah bahwa ketika kita sholat,
disitulah terjadi komunikasi antara hamba dan Allah. Luar biasa! Kita yang dhaif (lemah) dan jahil (bodoh) ini di-istemewakan oleh Allah, dijawab pujian dan
permintaan kita. Meskipun kita bukan Nabi dan Rasul, tapi kita berdialog dengan
Allah. Untuk itu perbanyaklah dialog tersebut dengan memperbanyak sholat
sunnah. HYT
(Ringkasan Kajian Tafsir Alqur’an oleh Ustadz Habibullah Qamarudin, LC
tanggal 29 Nopember 2005, dengan beberapa tambahan dari penulis)
No comments:
Post a Comment