III. 8 Perlunya Spesialisasi
Luasnya objek dan lapangan dakwah. Banyaknya kaum
muslimin. Pesatnya teknologi informasi, industri dan modernisasi. Beragamnya
suku, bangsa, warna kulit, pendidikan dan tingkat pemahaman. Menyebabkan tak
ada satupun kelompok yang dapat mengelola berbagai masalah dan tuntutan dakwah
tersebut. Sehingga mau tidak mau setiap da’i, muballigh, ustadz, kyai atau
organisasi, jama’ah dan lembaga dakwah perlu memiliki spesialisasi.
Ada yang ahli fiqih. Ahli
tafsir. Ahli hadits. Ahli sejarah. Ahli bahasa. Ahli tasawuf. Ahli tabligh.
Ahli ta’lim. Ahli jihad. Hingga ahli mentarbiyah umat. Ada pula yang ahli
ekonomi Islam. Ahli militer. Ahli sosial kemasyarakatan hingga ahli politik. Jadi
wajar apabila ada lembaga yang hanya mengkhususkan sesuai kualifikasi,
kompetensi dan keahliannya.
Islam juga mengajarkan agar
ada pembagian tugas. Jangan semuanya pergi berjihad. Hendaklah ada sebagian
yang menuntut ilmu agama. Dalam konteks lebih luas hendaklah ada yang ahli
politik. Ahli ekonomi. Ahli pendidikan hingga ahli ru’yah. Semuanya ingin
megabdi kepada Islam. Ingin berbakti kepada agamanya. Demi kejayaan Islam dan
umatnya.
No comments:
Post a Comment