Cinta. Itulah kata yang
paling laris dan paling digemari manusia. Dimana-mana kita temukan cinta. Dalam
lagu ada cinta. Dalam puisi ada cinta. Dalam sinetron ada cinta. Dalam film ada
cinta. Dalam drama ada cinta. Dalam majalah ada cinta. Dalam Koran ada cinta.
Dalam novel ada cinta. Dalam cerita ada cinta. Dalam kantor ada cinta. Dalam
rumah ada cinta. Dalam masjid ada cinta. Dalam dada ada cinta. Dalam SMS ada
cinta. Dalam e_mail ada cinta. Dalam facebook ada cinta. Dalam dada ada cinta.
Dalam semua kehidupan ada cinta.
Mulai dari Cinta Mati. Cinta Fitri. Cinta Monyet. Cinta
Cenat-Cenut. Cinta Putih. Cinta Murni. Cinta Suci. Cinta Istri. Cinta Mami.
Cinta Papi. Cinta Anak. Cinta Cucu. Cinta Kakek. Cinta Nenek. Cinta Habis. Cinta Nabi.
Cinta Rasul. Bunga Cinta. Kembang Cinta. Mahar Cinta. Pengorbanan Cinta. Buah
Cinta. Kumbang Cinta. Makan Cinta.
Hingga Terimakasih Cinta.
Semuanya memasarkan cinta. Mulai dari pujangga, penyanyi,
artis, aktris, aktor, sutradara, produser, ustadz, kyai hingga habib. Cinta memang barang dagangan yang paling laris dan paling
menggiurkan. Nilainyapun sangat menakjubkan. Sehingga wajar apabila penulispun
menulis cinta.
1.1.
Cinta Dalam Legenda
Cinta
adalah komoditas yang paling laris di sepanjang sejarah umat manusia. Coba
lihat novel dan sinetron, semuanya penuh dengan kisah-kisah cinta. Seolah tak
pernah kering dan habis, cinta terus digali, dieksplorasi dan dieksploitasi.
Berbagai
acarapun digelar untuk mengemas cinta. Ada
yang dikemas dalam bentuk berita. Dalam bentuk gosip hingga reality show.
Semuanya bermuara pada satu kata “cinta”. Tak terkecuali dalam dongeng dan
legenda, selalu dipenuhi dengan kisah-kisah cinta.
Misalnya kisah
cinta antara Rama dan Shinta dalam cerita Ramayana. Rama ádalah seorang raja
Ayodya yang tampan, gagah perkasa, setia, patuh kepada orang tua dan cinta
tanah air. Demikian halnya Shinta adalah wanita yang cantik jelita. Setia dan
taat kepada suami. Rela berkorban dan berbudi luhur. Rama dan Shinta adalah
pasangan suami istri yang saling membantu, bekerja sama dan saling tolong
menolong.
Mereka berdua harus berhadapan dengan Rahwana. Raksasa
dan raja yang bengis yang ingin menaklukkan segalanya. Serta memiliki apa saja. Tak
terkecuali istri orang yaitu Shinta. Untuk itulah ia menyerang Ayodya dan
menculik Shinta.
Meskipun akan dijadikan permaisuri dengan segala
fasilitas hidup yang mewah, namun Shinta tetap teguh dan kokoh bagai batu
karang.
Akhirnya berkat kegigihan dan keteguhan cintanya itulah,
Rama dengan Hanoman berhasil membebaskannya. Dan mengakhiri hidup raja yang
jahat tersebut. Untuk kemudian kembali membangun mahligai keluarga yang
bahagia.
Romeo
dan Juliet adalah salah satu karya Shakespeare yang monumental. Dalam kisah ini
cinta mereka tidak mendapatkan restu dari kedua orang tuanya. Dikarenakan kedua
keluarga tersebut saling bermusuhan.
Berbagai rintangan dan hambatanpun menghadang mereka.
Namun cinta mereka tetap bergelora dan tak pernah padam. Hingga akhirnya Juliet
dipaksa menikah oleh kedua orang tuanya dengan Valiant
Paris. Laki-laki
yang tidak dicintainya. Untuk menggagalkannya maka Juliet minum racun hingga
meninggal dunia.
Mendengar berita kematian Juliet, maka Romeo segera pergi ke makam kekasihnya.
Dengan kesedihan yang mendalam, Romeo-pun mengikuti jejak Juliet yaitu
mengakhiri hidupnya. Sungguh tragis nasib mereka berdua. Cinta telah membutakan
segalanya, sehingga harus rela mati sia-sia demi cinta.
Lain halnya kisah Bandung Bondowoso dengan Roro Jonggrang
serta Sangkuriang dengan Dayang Sumbi.
Karena mereka tidak mencintai pasangannya, maka dibuatlah berbagai cara untuk
menolak cinta tersebut. Yaitu dengan berbagai syarat yang aneh dan tidak masuk
akal.
Roro Jonggrang mau dipersunting Bandung Bondowoso dengan
syarat mampu membuat sumur dan 1.000 buah candi hanya dalam satu malam. Hal ini
dilakukan Roro Jonggrang, karena ia tidak sudi menikahi laki-laki yang telah
membunuh ayahandanya. Walaupun sebenarnya Bandung berada pada pihak yang benar.
Bandung membunuh ayahnya karena memang itu harus dilakukannya. Sebab ayahanda
Roro Jonggrang yang raja Baka merupakan raja berbadan raksasa yang jahat dan
hendak menjajah kerajaan Bandung yaitu Pengging.
Tugas ini tentu merupakan tugas yang sangat berat dan
tidak masuk akal. Namun karena cintanya untuk menyunting Roro Jonggrang,
Bandung Bondowoso bersedia melakukannya.
Dengan dibantu oleh bangsa jin, Bandung Bondowoso berhasil
membuat sumur. Dan kemudian diteruskan dengan membangun 1.000 candi. Karena
melihat Bandung akan berhasil, maka Roro Jonggrang membuat tipu daya agar
pembangunan tersebut gagal. Maka ia mengumpulkan para wanita untuk menumbuk
padi dan menyalakan obor dari jerami agar kelihatan bahwa hari telah fajar.
Melihat hal tersebut maka para jin-pun pergi tidak menyelesaikan tugasnya.
Pada akhir cerita, Roro Jonggrang menagih janjinya dan
menghitung jumlah candi yang telah dibuat Bandung. Ternyata Bandung hanya mampu
menyelesaikan 999 patung. Artinya kurang satu. Merasa dibohongi dan dengan
kemarahan yang amat sangat, Bandung melampiaskan kekesalannya kepada Roro
Jonggrang. Yaitu mengutuknya menjadi patung sehingga lengkaplah seribu patung atau
candi tersebut. Bangunan candi itu kemudian kita kenal dengan nama candi Prambanan.
Senada dengan itu ádalah kisah cinta antara Dayang Sumbi
dan Sangkuriang. Sangkuriang ádalah anak Dayang Sumbi. Karena sifatnya yang
nakal, maka Dayang Sumbi mengusir Sangkuriang.
Setelah lama berpisah, akhirnya mereka bertemu dan saling
jatuh cinta. Dayang Sumbi tidak menyadari bahwa laki-laki tersebut ádalah
anaknya. Pada malam sebelum pernikahan Dayang Sumbi melihat tanda lahir pada
tubuh Sangkuriang. Untuk membatalkan pernikahan terlarang tersebut Dayang Sumbi
mengajukan dua syarat yang Sangat berat.
Pertama, Dayang Sumbi menginginkan sebuah
danau dibangun di sepanjang sungai Citarum. Kedua, Dayang Sumbi menginginkan
sebuah perahu yang siap digunakan untuk melintasi danau yang dibangun tersebut.
Kedua permintaan tersebut harus diselesaikan dalam waktu semalam atau sebelum
ayam berkokok tanda tibanya fajar.
Diluar dugaan, Sangkuriang menyanggupi
permintaan kekasih yang merupakan ibunya sendiri. Dengan bantuan kekuatan jin,
Sangkuriang mulai bekerja. Pada saat fajar hampir tiba, Dayang Sumbi berada
dalam kepanikan karena melihat kemungkinan terkabulnya kedua permintaannya.
Dayang Sumbi memohon pertolongan kepada tuhannya untuk mempercepat tibanya
fajar. Tak lama kemudian, langit menjadi terang dan ayam pun mulai berkokok.
Sangkuriang tidak dapat menerima kegagalan tersebut. Perahu yang hampir selesai
dibangun kemudian ditendang. Perahu terbalik dan konon dipercayai berubah
menjadi gunung Tangkuban Perahu.
Itulah kisah cinta dalam cerita atau dongeng atau
legenda. Yang
semuanya mungkin hanya pepesan kosong. Atau cerita yang dibuat-buat. Atau dibumbui dengan
seribu dusta dan kebohongan. Namun semuanya tentu punya hikmah bagi kita. Bahwa
kita semuanya ingin mencintai dan dicintai.
No comments:
Post a Comment