1.1.
Nafsu Dan Cinta
Nafsu dan cinta adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Karena kedua-duanya
saling melengkapi. Karena ada cinta karena nafsu dan ada juga cinta karena
iman. Cinta yang hanya didasarkan nafsu tanpa iman akan menelantarkan
pelakuknya ke dalam perbuatan keji dan mungkar.
Lainnya halnya jika cinta tersebut didorong oleh nafsu
yang dibimbing oleh iman. Maka ia akan menja nafsul muthmainnah. Bukan nafsul
lawamah. Yaitu nafsu yang tidak pernah terpuaskan. Selalu dan selalu ingin
meminta. Bukan pula nafsu amarah bis suu’. Yaitu nafsu yang ingin selalu
maran dan selalu mengajak kepada keburukan.
Itulah cintanya Iblis. Nafsunya Fir’aun. Hamam, Manan
hingga Bal’am. Atau nafsunya Qabil, Namrudz hingga Jalut.
No comments:
Post a Comment