2.1.
Pengertian Gelisah
Menurut Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam Madarijus Saalikiin, hammi
dan hazan sebagaimana tertera dalam do’a Rasul di atas memiliki
perbedaan. Hammi adalah bentuk kesedihan atas sesuatu yang akan datang.
Sedangkan hazan adalah perasaan sedih atas sesuatu yang sudah dialami.
Dalam tafsir Jalalain ketakutan akan masa yang akan datang disebut khauf,
sedangkan terhadap apa yang sudah terjadi disebut hazan.[1]
Hammi dalam bahasa
Indonesia diartikan gelisah. Yang artinya adalah tidak tenteram hatinya,
selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar dan cemas. Kegelisahan dapat
diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik dalam situasi tertentu yang
lain dari biasanya. Kegelisahan pada
dasarnya merupakan ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan
sehari-hari kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun
ketakutan.
2.2.
Ciri-Ciri Gelisah
Untuk mengetahui seseorang sedang gelisah atau tidak dapat dilakukan dengan
melihat pembicaraan, tingkah laku maupun perasaannya. Berdasarkan
pembicaraannya maka dia akan banyak berbicara tentang hal-hal yang menakutkan
pada masa yang akan datang. Dia nampak pesimis akan kehidupan hari esok. Atau
karena adanya ancaman terhadap diri, keluarganya, karir dan kehidupannya.
Berdasarkan tingkah laku biasanya ditunjukkan dengan berjalan tak tentu
tujuan, mondar-mandir, menundukkan badan, mengepal-kepalkan tangannya, murung,
lemas, tiduran hingga wajahnya sayu.
Adapun dari perasaannya dapat dilihat melalui tes psikologi oleh psikolog.
Berdasarkan tes tersebut maka akan dapat ditentukan seberapa besar tingkat
stres yang bersangkutan sehingga dapat ditentukan tingkat keparahan
kegelisahannya.
2.3.
Dampak Gelisah
Gelisah memiliki dampak mulai dari yang ringan hingga yang berat. Mulai
tidak bergairah, lesu, letih, lemah, pesimis, sakit kepala, saraf, sakit
pencernaan, maag, penyakit dalam lainnya hingga bunuh diri.
Gelisah pada mulanya menyerang pikiran berupa ketakutan terhadap masa
depan. Bila dibiarkan maka
kegelisahan ini akan menyelimuti otak dan pikiran setiap saat. Akibatnya makan,
tidur dan istirahat menjadi tidak nyaman. Bila dibiarkan maka lama-kelamaan
akan menyerang perut karena tidak enak makan. Dari perut inilah maka akan lahir
berbagai macam penyakit yang berbahaya. Semisal maag, tipus, darah tinggi,
stroke hingga hilangnya keseimbangan tubuh.
Di dunia entertainment banyak kita temui orang yang hidup dalam
kegelisahan. Banyaknya artis yang terjangkit narkoba, para penyanyi pop yang
kecanduan alkohol hingga mereka yang bunuh diri dan menembakkan pistol ke
kepalanya.
2.4.
Mengobati Gelisah
Dalam mengobati gelisah banyak cara dilakukan oleh manusia. Mulai dari cara yang baik hingga yang
berbahaya. Mulai dari relaksasi, olah raga, rekreasi, menonton tv, bioskop,
film, minum obat penenang, mengkonsumsi narkoba bahkan hingga mengakhiri hidupnya.
Lalu bagaimanakah Al Islam memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menghadapi
kegelisahan hidup ini?
2.4.1. Naqli (Alqur’an dan Sunnah)
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا
رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ
أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ
تُوعَدُونَ
”Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”
(Al Fushshilat 41:3).
Imam
Thabari menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Tuhan kami
ialah Allah bermakna Allah yang tunggal tiada sekutu bagiNya dan
tiada tuhan maupun tandingan-tandingan bagiNya. ”Kemudian istiqomah:
maksudnya mentauhidkan Allah dan tidak mengotorinya dengan kemusyrikan maupun
selainnya dengan cara mentaatiNya, mengamalkan perintahNya dan menjauhi
laranganNya.
Para
ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan, namun intinya adalah tidak
menyekutukan Allah atau menjauhi dosa terhadapNya. Tunduk patuh kepadaNya. Atau
meninggal di atas kalimat tauhid. Atau isitiqomah di atas kalimat syahadat Laa
Ilaaha Illallaah. Turunnya malaikat artinya datangnya malaikat pada saat
kematian.
Janganlah
takut maksudnya adalah terhadap apa-apa yang akan datang, menurut imam Ibnu Katsir
adalah urusan-urusan akherat . Adapun janganlah bersedih adalah terhadap
apa-apa yang ada di belakang, menurut ibnu Katsir adalah urusan-urusan dunia.
Sedangkan
ulama lainnya menyatakan Janganlah takut terhadap apa-apa yang didepannya
(setelah kematian). Dan janganlah sedih terhadap apa-apa yang sudah terjadi.[2]
Berdasarkan
pendapat tafsir Thabari, tafsir Jalalain, maka dapat disimpulkan bahwau khauf
adalah hammi yaitu gelisah atau sedih terhadap masa depan. Penulis
tidak hanya membatasai dalam urusan akherat tapi juga masa depan kita mulai
dari hari ini hingga hari kiamat kelak. Sedangkan hazan adalah sedih
terhadap hal-hal yang telah berlalu.
Oleh
karena itu untuk mencari obat atas kegelisahan (hammi) maka kita perlu
menelusuri ayat-ayat Alqur’an yang terkait dengan kata-kata khauf dan
padanannya.
Berdasarkan penelusuran tersebut maka ada beberapa terapi yang diajarkan Allah
melalui Alqur’an dalam menghadapi hammi ini.
No comments:
Post a Comment