Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Wednesday 14 August 2013

Kesederhanaan Imam Ali RA

Kisah Ali RA
Beliau berkata, “Wahai uang emas, wahai uang perak, tidaklah mungkin aku melimpahkan kesalahanku kepada orang lain dengan cara begini dan begitu.” Lalu beliau membagikannya semuanya sehingga yang tersisa hanya tinggal satu dinar (uang perak), sedangkan uang dirham (emas) tidak ada satupun yang tersisa, lalu beliau memerintahkannya untuk memberikan dinar tersebut. Setelah itu beliau mengerjakan sholat dua raka’at di dalam baitul maal tersebut.”[1]
Adh Dhirar berkata, “Demi Allah, Ali itu memiliki pandangan yang jauh ke depan, memiliki kekuatan yang hebat, perkataannya rinci, berlaku adil dalam memutuskan hukuman, memancarkan ilmu dari berbagai arah, kata-katanya penuh hikmah, menjauhkan diri dari dunia dan kemewahannya, demi Allah, di tengah gelapnya malam beliau bangun dan mencucurkan air matanya, panjang pikirannya, terbuka tangannya (dermawan), menasehati dirinya, menyukai pakaian yang kasar, dan makanan ala kadarnya…”[2]
Syaikh Khalid Muhammad Khalid berkata, “Imam (Ali)membeli barang-barang kebutuhan keluarga dan membawanya dengan kedua tangannya.”[3]
Umar bin abdul Aziz berkata, “Orang yang paling zuhud adalah Ali bin Abi Thalib.”[4] Ali RA berkata, “….Aku tidak ingin kenyang sementara disekelilingku banyak perut kelaparan dan hati-hati yang pedih.”[5]



[1]Ibid hal. 218.
[2]Ibid
[3]Khalid Muhammad Khalid hal. 404.
[4]Ibid.
[5]Ibid hal. 434.

No comments: