Translate

Mencari Artikel

FIND(Mencari)

Sunday 20 April 2014

Ngalor Ngidul



NGALOR-NGIDUL

Ngalor-ngidul atau ke utara ke selatan. Atau ngetan-ngulon, ke timur ke barat adalah pepatah jwa yang diperuntukkan bagi orang yang tidak memiliki pendirian. Tidak memiliki pedoman dan pegangan yang kuat dalam hidupnya. Ia hanya ikut arah angin. Angin ke utara ia ke utara. Angin ke selatan ia ke selatan. Angin ke timur ia pergi ke timur. Angin ke barat ia ke barat.

Ngalem



  NGALEM

Ngalem atau memuji merupakan sikap yang baik dalam pendidikan. Namun jika dilakukan secara berlebihan sampai level memanjakan maka akan menimbulkan berbagai dampak yang buruk dalam pendidikan maupun pergaulan.
Contohnya orang tua yang terlalu banyak ngalem anaknya. Maka anaknya akan menjadi anak yang kurang mandiri, kurang tahan banting dan dapat terperosok dalam hal-hal yang negatif.

Wednesday 9 April 2014

Ngakali



2.  NGAKALI

Ngakali atau nguriki atau ngadali atau ngapusi adalah sinonim dari menipu atau membohongi. Yaitu menyatakan sesuatu yang berbeda dengan kenyataannya.
Contohnya seorang atasan yang takut dikejar-kejar oleh Bank. Maka ia menyuruh sekretarisnya apabila Bank menghubungi saya, bilang,” saya tidak ada di tempat ya.” Padahal ia tidak kemana-mana.
Atau ibu rumah tangga yang ditagih oleh tukang kredit barang. Maka untuk menghindarinya ia tidak mau menemuinya. Dan menyuruh anaknya agar bilang bahwa ibu sedang pergi. Padahal ia ada di kamar.

Ngadu Domba (Energi Negatif)



1.    NGADU DOMBA

Ngadu domba adalah perbuatan memecah belah antara yang satu dengan yang lain. Seperti politik belah bambu. Yang satu diangkat yang satu diinjak. Semisal penjajah belanda. Yaitu dengan mengadu domba antara bangsawan dengan rakyat jelata. Dibiarkan mereka berperang dan saling mencurigai setiap saat sehingga kekuatannya menjadi lemah. Kemudian pada saat yang bersamaan ia mengambil keuntungan dari perbuatannya tersebut. Yaitu untuk memudahkan melakukan penjajahan dan memeras harta benda bangsa Indonesia.
Sebagian ibu-ibu suka dengan energi negatif ini. Mereka senang mengadu domba antara ibu yang satu dengan ibu yang lain. Antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.
Di waktu SD saya tinggal di sebuah asrama militer yang disebut barak. Dalam satu barak terdiri dari 11 rumah yang kecil-kecil. Dalam rangka mendapatkan uang LP (lauk-pauk) banyak tentara yang anaknya banyak.  Dengan banyak anak tentu saja kamar yang tersedia tidak cukup, akhirnya banyak anak tentara yang tidur di bawah kolong. Maka disebutlah mereka sebagai ”Anak Kolong.”

Monday 7 April 2014

Berlindung Dari Lilitan Hutang



TERLILIT HUTANG
           
            Dalam hidup ini kadang kita dalam kecukupan, namun kadang pula dalam kekurangan. Kadang kita di atas namun kadang jatuh ke bawah. Kadang kita memberi namun kadang pula kita diberi. Kadang kita berhutang karena ingin membeli sesuatu atau karena terpaksa harus kita lakukan. Untuk itulah, sebelum kita jatuh, sebelum kita bangkrut hendaknya banyak berdo’a dan berlindung kepada Allah dari lilitan atau dikuasai hutang (ghalabatid daini). Semoga dengan do’a ini kita selalu hidup stabil atau bahkan ekonomi keluarga selalu mengalami peningkatan sehingga tidak perlu berhutang yang melebihi kemampuan kita dalam membayarnya.

Sunday 6 April 2014

Kikir, Pelit dan Medit



KIKIR

            Rasulullah Saw mengajarkan pada kita untuk berlindung kepada Allah SWT dari sifat bakhil atau kikir atau pelit atau koret atau medit. Dalam bahasa arab dinamakan Al Bakhl atau Asy Syuh. Karena kenyataannya tidak sedikit kaum muslimin yang pelit dan medit. Buktinya zakat yang terkumpul di negeri ini sangat jauh dari potensi zakat yang ada. Potensinya trilyunan namun yang terkumpul baru ratusan milyar.
            Sifat pelit ini ditandai dengan maraknya praktek korupsi. Dimana kita melihat ada seseorang oknum jenderal polisi yang memiliki puluhan rumah dengan harga ratusan milyar rupiah yang didapatkan dengan cara-cara yang melanggar hukum. Bahkan tidak sedikit kyai atau ustadz yang tertangkap KPK karena melakukan tindak pidana korupsi. Ini semua adalah dampak dari sifat tamak dan bakhil.

Pengecut (Lanjutan Obat Kuat)



PENGECUT

            Selanjutnya Nabi SAW mengajarkan kepada kita untuk berlindung kepada Allah dari sifat pengecut (Jubni). Ini termasuk sifat buruk yang wajib kita jauhi. Salah satu caranya yaitu dengan banyak berdo’a di pagi dan petang hari mohon perlindungan kepada Allah dari sifat pengecut. 
           
6.1.            Pengertian Pengecut
Pengecut adalah sifat tidak bertanggung jawab, takut menghadapi realitas, hingga lari dari tugas, kewajiban dan amanah. Tidak berani mengakui kekurangan, kelemahan hingga kesalahan. Kalau dalam peperangan maka lari dari musuh karena ketakutan, bukan karena dalam rangka strategi perang atau menjaga mashlahat dakwah yang lebih besar.